INDORAYA – Kondisi warga terdampak longsor di Dusun Situkung, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara hingga kini masih belum pulih sepenuhnya. BPBD Banjarnegara mencatat 218 KK atau 578 jiwa masih mengungsi.
Sebagian tetap berada di posko utama, sebagian lainnya memilih tinggal sementara di rumah keluarga, bahkan ada yang mendirikan hunian sementara secara mandiri di lahan masing-masing.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Raib Saekhudin, menjelaskan bahwa jumlah pengungsi terus berubah dari hari ke hari.
“Data terakhir itu 218 KK, 578 jiwa. Tapi itu fluktuatif, karena tiap hari berubah,” ujarnya saat dihubungi Indoraya.news melalui sambungan telepon, Senin (1/12/2025).
Menurut Raib, para pengungsi yang masih berada di posko tetap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Bantuan datang tidak hanya dari Pemkab Banjarnegara, tetapi juga dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat, serta masyarakat yang turut menyalurkan dukungan.
“Yang di posko pengungsian tetap kita fasilitasi untuk logistik. Kita dari dapur umum dan kebutuhan dasar lainnya,” jelasnya.
Meski masih mengungsi, sebagian warga mulai kembali melakukan aktivitas harian, terutama yang berkaitan dengan pertanian. Ia menyebut aktivitas itu dilakukan warga untuk tetap menjaga lahan pertanian agar tetap produktif.
“Sudah ada yang kembali ke kebun. Pagi di posko, siangnya mereka bekerja di kebun,” kata Raib.
Di sisi lain, pembangunan hunian sementara (Huntara) bagi para pengungsi mulai menunjukkan progres. Pembangunan dipusatkan di Lapangan Pandanarum, lokasi yang telah dinyatakan aman berdasarkan kajian geologi.
“Untuk pembangunan Huntara sudah dimulai. Untuk rumah contoh itu sudah sekitar 80 persen jadi,” ujar Raib.
Tahap pertama pembangunan mencakup 50 unit Huntara dengan pembiayaan sepenuhnya dari BNPB. Namun, lokasi tersebut sebenarnya mampu menampung lebih dari 100 unit.
Pendataan calon penerima Huntara maupun hunian tetap (Huntap) masih terus diperbarui karena sebagian warga memilih relokasi mandiri di lahan pribadi. Raib menegaskan bahwa pembangunan akan dilanjutkan secara bertahap sesuai kebutuhan dan hasil pendataan terbaru.
“Ini masih pendataan lagi, karena setiap hari ada perubahan. Ini harus dipastikan betul sebelum ditetapkan,” tutup Raib.


