INDORAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan bahwa kematian ribuan ikan di Desa Bedono, Kecamatan Sayung disebabkan oleh kekeruhan air yang sangat tinggi. Kepastian itu diperoleh setelah hasil uji laboratorium terhadap sampel air di lokasi kejadian dirilis pada Selasa (2/12/2025).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Endi Faiz Effendi menyebut, tingkat kekeruhan air mencapai lebih dari 143 NTU, jauh melampaui baku mutu bagi biota laut. Selain itu, suhu air di angka 32,4 derajat celcius turut menambah tekanan dan membuat ikan mengalami stres berat.
“Ikan banyak yang mati dipastikan karena banyaknya lumpur sisa pembuatan jalan tol dibuang di lokasi tersebut,” kata Endi saat dikonfirmasi, Rabu (3/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa parameter kekeruhan air menunjukkan kondisi yang tidak layak bagi kehidupan ikan. Nilai pH air yang tercatat sebesar 8,3 ikut memperburuk kualitas perairan. Kombinasi pH tinggi, suhu panas dan tingginya zat terlarut menjadi pemicu utama merosotnya kondisi air di kawasan tersebut.
“Turbidity tinggi sekali, berarti zat terlarut tinggi karena memang dijadikan lokasi pembuangan lumpur jalan tol yang sudah disepakati warga sekitar,” ujarnya.
“PH-nya juga sudah melebihi angka ambang batas untuk biota laut, yaitu 8,5,” tambahnya.
Meski begitu, DKP Jateng memastikan tidak ditemukan indikasi kuat adanya pencemaran bahan kimia berbahaya. Kematian ribuan ikan lebih disebabkan turunnya kualitas air secara drastis, termasuk rendahnya kadar oksigen terlarut.
Endi juga mengakui bahwa titik matinya ikan berada tepat di dekat proyek Tol Semarang–Demak yang membentang sepanjang 26,95 kilometer. Ia menuturkan bahwa area tersebut memang direncanakan menjadi daratan setelah konstruksi tol selesai.
“Lokasi kejadian ikan mati, persis di sebelah kolam retensi jalan tol,” jelasnya.
“Nantinya memang akan dijadikan lokasi pembuangan lumpur dan menjadi daratan jika Jalan Tol Semarang-Demak sudah jadi,” imbuhnya.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan ribuan ikan mengambang di Bedono ramai beredar di media sosial. Salah satu akun yang mengunggahnya adalah @infopanturademak, yang memicu banyak diskusi dan pertanyaan warganet.
Unggahan tersebut hingga Selasa malam telah mendapat lebih dari 300 tanda suka dan berbagai komentar.
“Ribuan Bangkai ikan mengambang di perairan Sayung lhur! Kira-kira kenapa ya?” tulis akun tersebut dalam unggahannya.


