INDORAYA – SD Muhammadiyah Parakan, Kabupaten Temanggung menjadi sorotan publik setelah unggahan foto apresiasi siswa mereka viral di media sosial. Konsep visual yang unik, ceria dan berbeda dari dokumentasi sekolah pada umumnya membuatnya cepat menarik perhatian.
Keberhasilan sekolah menggabungkan kreativitas dan apresiasi menjadi daya tarik utama. Tampilan foto yang santai dan penuh warna membuat prestasi siswa terlihat lebih hidup dan menyenangkan.
Kepala SD Muhammadiyah Parakan, Sri Widarti menyampaikan bahwa konsep tersebut dibuat untuk merayakan prestasi siswa dengan pendekatan yang lebih modern. Ia menilai media sosial kini menjadi ruang penting untuk menampilkan pencapaian positif siswa.
“Sekarang ini kan media sosial semakin marak. Kalau apresiasi dalam bentuk foto biasa sudah sering dilakukan, kami ingin konsep yang baru. Karena meraih prestasi itu hal yang membahagiakan, jadi harus dirayakan dengan bahagia juga,” jelas Sri saat dihubungi melalui sambungan telfon, Rabu (3/12/2025).
Sejak 2008, sekolah dikenal dengan jargon “Sekolah Para Juara” dan aktif mendukung pencapaian siswa. Namun konsep dokumentasi yang lebih terdesain dan visual baru digarap lebih serius pada tahun ini.
“Kalau sebelumnya kami sudah sering unggah, tapi yang sekarang ini jadi viral karena terkonsep dengan baik. Mulai dari gaya foto, warna, sampai desainnya kami buat seceria mungkin,” jelasnya.
Sekolah menerapkan kebijakan apresiasi untuk semua prestasi siswa, baik tingkat kecamatan, kabupaten maupun kompetisi mandiri. Tujuannya agar setiap anak merasa dihargai atas usaha mereka.
“Semua anak yang berprestasi kami dokumentasikan, tanpa melihat tingkat lombanya. Bahkan kalau anak ikut lomba di luar sekolah dan menang, kami tetap buatkan apresiasinya,” bebernya.

Respons positif datang dari para orang tua yang merasa sekolah memberi perhatian tulus pada perkembangan anak. Banyak wali murid merasa bangga saat foto anak mereka tampil di akun resmi sekolah.
“Wali murid sangat senang, apalagi kalau anaknya muncul di postingan sekolah. Jangankan prestasi, kegiatan biasa pun kalau ada foto anaknya, mereka sudah bahagia,” jelasnya.
Konsep foto kreatif itu juga menumbuhkan kompetisi positif di kalangan siswa. Mereka semakin terdorong untuk berprestasi agar bisa memperoleh apresiasi serupa.
“Anak-anak yang melihat temannya diapresiasi jadi ikut termotivasi untuk berprestasi juga. Begitu pun yang sudah juara, mereka ingin lebih giat lagi,” tuturnya.
SD Muhammadiyah Parakan memiliki tim kreatif internal yang terdiri dari para guru untuk memotret, mengedit, dan mengelola konten di media sosial sekolah. Tim inilah yang memastikan unggahan di Instagram dan YouTube selalu menarik.
“Tim kreatif ini semua dari guru. Mereka yang memotret, mengedit, dan mengunggah konten di media sekolah. Jadi kalau Mbak lihat postingan kami di IG atau YouTube, itu hasil kerja mereka,” jelasnya.
Inisiatif tersebut menunjukkan kemampuan sekolah beradaptasi dengan perkembangan zaman. Media sosial dimanfaatkan tidak hanya untuk apresiasi, tetapi juga untuk membangun kedekatan siswa, sekolah, dan orang tua.
“Yang penting anak-anak bahagia dan merasa dihargai. Karena prestasi itu tidak hanya tentang juara, tapi juga tentang proses dan semangatnya,” pungkas Sri Widarti.


