INDORAYA – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menegaskan pendampingan pemulihan ekonomi bagi warga terdampak longsor di Dusun Situkung, Kecamatan Pandanarum akan dilakukan secara menyeluruh.
Selain memastikan proses relokasi berjalan, Pemkab juga mengajukan permohonan relaksasi kredit kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar warga tidak terbebani cicilan selama kehilangan sumber pendapatan.
Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, menjelaskan bahwa pendataan terhadap warga yang kehilangan lahan, tempat tinggal, maupun mata pencaharian telah selesai dilakukan. Data tersebut menjadi dasar penyusunan program pemulihan ekonomi pascabencana.
“Semua di data, semuanya ada datanya. Juga termasuk dari OJK kita minta relaksasi penghentian kreditnya. Karena mereka enggak punya pendapatan dan seterusnya. Intinya enggak ngangsur dulu lah,” kata Wakhid saat ditemui wartawan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (1/12/2025).
Ia menegaskan, pemerintah akan mendampingi masyarakat agar bisa kembali bangkit, mulai dari penyediaan bantuan usaha hingga pemberian ternak dan skema pemberdayaan lain.
“Bagaimana nanti mereka bisa pulih kembali secara ekonominya. Kita dampingi betul,” ujarnya.
Selain program pemulihan ekonomi, Pemkab juga sedang menyiapkan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi korban longsor. Sebanyak 205 KK dari total 1.019 pengungsi akan direlokasi ke lokasi aman yang telah disiapkan di Desa Pandanarum dan telah disurvei tim geologi.
Pemkab menargetkan huntara dapat ditempati oleh para korban pada akhir tahun, dilanjutkan pembangunan huntap secara bertahap.


