INDORAYA – Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah kembali menunjukkan performa impresif di tengah ketidakpastian global. Pada Triwulan III 2025, ekonomi Jateng tumbuh 5,37 persen (yoy), naik dibanding triwulan sebelumnya dan melampaui pertumbuhan nasional sebesar 5,04 persen.
Kinerja positif ini disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jateng di Kota Semarang, Jumat (28/11/2025) malam.
Kepala Pelaksana Harian (Plh) KPwBI Provinsi Jateng, Nita Rachmenia, menegaskan bahwa capaian tersebut lahir dari sinergi kuat antara pemerintah daerah, perbankan, pelaku usaha, dan dunia akademik.
“Fundamental ekonomi Jawa Tengah tetap kuat dan solid. Pertumbuhan ini didorong oleh investasi, stabilitas inflasi, serta digitalisasi sistem pembayaran yang semakin luas,” ujar Nita.
Hingga September 2025, realisasi investasi Jateng mencapai Rp66,13 triliun, menandakan kepercayaan investor yang terus meningkat.
“Ekosistem digital juga semakin berkembang dengan lebih dari 8,09 juta pengguna QRIS dan hampir 1 miliar transaksi non-tunai hingga Oktober 2025,” kata dia.
PTBI 2025 juga menjadi momentum bagi Jawa Tengah untuk menunjukkan prestasinya. Provinsi ini meraih TPID Provinsi Berkinerja Terbaik 2025 untuk kawasan Jawa–Bali, menegaskan keberhasilan pengendalian inflasi daerah.
BI Beri Penghargaan untuk Penggerak Stabilitas Daerah

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, KPwBI Jateng memberikan 14 kategori penghargaan kepada pemerintah daerah, perbankan, komunitas, UMKM, dan mitra strategis lain.
Beberapa di antaranya ialah UMKM Berkinerja Terbaik 2025: Koperasi Semedo Manise Sejahtera (Banyumas), Mitra Strategis Pendukung Ekosistem Digital Terbaik: Bank Mandiri Kanwil Jateng & DIY, Realisasi Transaksi Pendapatan Daerah QRIS Terbaik: Pemkot Salatiga, dan Pesantren Pendukung Ekonomi Sirkular Terbaik: Ponpes Fadhlul Fadhlan.
Kepala Biro Perekonomian Jateng, Agus Prasutio, yang hadir mewakili Wakil Gubernur, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut menjadi penanda kuatnya kolaborasi daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi.
“UMKM, digitalisasi, dan pengendalian inflasi adalah fondasi penting pembangunan ekonomi Jateng yang inklusif dan hijau,” ujarnya.
Dengan berbagai capaian ini, Jawa Tengah diharapkan mampu terus memainkan peran sebagai penopang industri nasional sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama dalam PTBI 2025 di Jakarta, Presiden RI Prabowo Subianto dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan pentingnya sinergi kebijakan nasional daerah untuk menjaga ketahanan ekonomi di tengah gejolak geopolitik global.
Tema PTBI tahun ini dinilai selaras dengan agenda pembangunan nasional menuju ekonomi yang mandiri dan berdaya saing.


