INDORAYA – Inflasi Jawa Tengah pada November 2025 tercatat melandai menjadi 0,19 persen (mtm), lebih rendah dibanding Oktober yang mencapai 0,40 persen. Meski menurun, tekanan dari komoditas pangan masih cukup kuat dan berpotensi mendorong inflasi kembali naik.
Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Andi Reina Sari Hufaid mengatakan bahwa kelompok makanan, minuman dan tembakau masih menjadi penyumbang terbesar inflasi, dengan andil sekitar 12 persen (mtm). Kenaikan harga paling menonjol terjadi pada bawang merah, kacang panjang dan cabai merah.
“Komoditas penyumbang inflasi pada kelompok tersebut, antara lain berasal dari kenaikan harga bawang merah, kacang panjang, dan cabai merah,” ujar Reina, Rabu (3/12/2025).
Di pasar tradisional, harga cabai rawit merah kini menembus Rp 85 ribu per kilogram, dari sebelumnya sekitar Rp 70 ribu. Tekanan suplai juga terjadi pada komoditas bawang merah, yang menurut Early Warning System Kementerian Pertanian mencatat produksi terendah sepanjang 2025 akibat harga benih tinggi, serangan hama dan cuaca yang kurang bersahabat.
Faktor eksternal turut memberi andil. Kenaikan harga emas perhiasan mendorong inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan kontribusi 0,04 persen (mtm). Harga emas dunia pada November naik 5,97 persen secara bulanan dan melesat 60,54 persen secara tahunan.
“Peningkatan harga emas terjadi sejalan dengan kenaikan permintaan investor terhadap aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik global yang masih berlanjut,” jelas Reina.
Kemudian dari sisi transportasi, hampir semua rute penerbangan mengalami kenaikan tarif. Kombinasi harga avtur yang meningkat dan lonjakan permintaan menjelang akhir tahun membuat ongkos angkutan udara ikut naik.
Namun begitu, Bank Indonesia Jawa Tengah memastikan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus diperkuat. Fokusnya menjaga stabilitas harga, terutama melalui ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan.
“Program pengendalian inflasi ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang di Jawa Tengah sehingga inflasi tetap berada pada sasaran 2,5±1 persen (yoy),” tegas Reina.


