INDORAYA – Universitas Negeri Semarang (UNNES) pulang membawa dua medali perak dari gelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 di Universitas Hasanuddin, Makassar pada 23-28 November 2025.
Prestasi itu mengantar UNNES masuk dalam daftar 10 besar kampus dengan performa terbaik pada ajang ilmiah paling kompetitif bagi mahasiswa Indonesia tersebut.
Bukan sekadar menang, keberhasilan tim UNNES tahun ini datang dari program yang mengajarkan mindfulness kepada para lansia di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia (RPSLU) Wening Wardoyo Semarang. Program ini diberi nama Wening Ati, yang berfokus pada penguatan welas asih diri agar para lansia memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Di bawah kepemimpinan Pradana Satriya Utomo (Psikologi 2024), tim yang terdiri dari lima mahasiswa lintas prodi ini turun langsung ke RPSLU. Mereka merancang sesi meditasi, latihan kesadaran diri, hingga ruang refleksi yang membuat para lansia belajar mengenali dan mengelola emosi mereka.
Tak hanya diapresiasi oleh juri lewat medali perak di kategori Presentasi dan Poster, program Wening Ati juga mencuri perhatian karena melihat persoalan kesehatan mental lansia dari perspektif yang jarang disentuh di ajang PKM-PM.
Tim mendapat pendampingan dari Yogi Saraswati, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP). Ia memastikan riset, pendekatan, hingga penerapan metode mindfulness tetap relevan untuk kondisi lansia di lembaga sosial tersebut.
Prestasi ini, menurut UNNES, menjadi penegas bahwa kreativitas mahasiswa tidak selalu harus lahir dari laboratorium atau teknologi tinggi. Terkadang, inovasi bisa bermula dari kepekaan membaca kebutuhan sosial. Rektor UNNES Prof. Dr. S. Martono menegaskan bahwa capaian mahasiswa ini tidak datang secara instan.
“PIMNAS program yang bergengsi dan membutuhkan ketekunan. Keberhasilan mahasiswa adalah bukti pembinaan dosen pembina sekaligus ketekunan mahasiswa,” ujarnya.
Masuknya UNNES dalam 10 besar tahun ini juga mencerminkan konsistensi kampus dalam menjaga kualitas pembinaan karya ilmiah.
Pendampingan dilakukan oleh tim pembina yang melibatkan Yozi Aulia Rahman, Prof. Wara Dyah Pita Rengga, Dr. Andi Irwan Benardi, hingga pembina teknis lainnya. Dengan prestasi yang diraih di Makassar, UNNES berharap semakin banyak mahasiswa berani membawa isu-isu sosial ke panggung nasional, sekaligus memberi dampak nyata kepada masyarakat.


