Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Pemprov Jateng Tegaskan Wacana Enam Hari Sekolah Masih Kajian, Pertimbangkan Semua Masukan
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Jateng

Pemprov Jateng Tegaskan Wacana Enam Hari Sekolah Masih Kajian, Pertimbangkan Semua Masukan

By Lu'luil Maknun
Kamis, 27 Nov 2025
Share
3 Min Read
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno. (Foto: Lu'luil Maknun/Indoraya)
SHARE

INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menegaskan bahwa wacana penerapan enam hari sekolah untuk SMA/SMK belum akan diberlakukan dalam waktu dekat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, memastikan kebijakan tersebut masih dalam tahap kajian dan belum memasuki fase uji coba.

“Belum, karena sebenarnya kan masih kita kaji aja. Kalau mekanismenya nanti apakah uji coba atau seperti apa, kan masih belum diputuskan,” ujarnya saat ditemui di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kamis (27/11/2025).

Pihaknya mengaku seluruh masukan dari masyarakat, seperti dari guru, siswa, maupun orang tua, ikut menjadi pertimbangan penting.

“Kan masukan masyarakat juga tentu saja menjadi pertimbangan,” jelas Sekda Jateng.

Disinggung adanya penolakan dari PGRI Jateng perihal penerapan enam hari sekolah karena dinilai menambah beban bagi guru dan siswa, Sumarno menyebut akan menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi.

“Makanya semua masukan kan kita terima. Ini kan kita masih mengevaluasi. Kemarin kan juga udah ketemu Pak Wagub. Nanti juga pasti menjadi pertimbangan kita semua,” katanya.

Sebelumya, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Syamsudin mengungkapkan bahwa Jateng telah menerapkan sistem lima hari sekolah sejak tahun ajaran 2017/2018. Evaluasi terhadap pelaksanaannya kini menjadi salah satu dasar pertimbangan untuk mengembalikan pola enam hari sekolah.

“Kami evaluasi dari pelaksanaan 5 hari sekolah ini sejauh mana memberikan dampak pada kualitas mutu pendidikan dan karakter siswa-siswinya,” ujar Syamsudin saat ditemui di kompleks Gubernur Jateng, Selasa (25/11/2025).

Menurutnya, masing-masing sistem memiliki kelebihan dan kekurangan. Banyak sekolah menilai hari Sabtu memberi ruang interaksi keluarga dan kegiatan ekstrakurikuler.

Namun, realitanya di banyak daerah orang tua tetap bekerja pada Sabtu sehingga pengawasan anak kurang maksimal dan waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan gawai. Syamsudin menambahkan, kajian juga melihat relevansi kebijakan dengan perkembangan perilaku siswa saat ini.

“Saat ini kita masih dalam tahap kajian untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan segala aspek. Bicara tataran kebijakan, saat ini belum ditetapkan,” jelas Syamsudin.

Ia menegaskan, jumlah hari sekolah tidak berkaitan dengan perubahan kurikulum nasional, sebab yang diatur pusat hanyalah pemenuhan jam belajar minimum 48 jam per minggu.

“Mau dibuat 5 hari atau 6 hari yang penting jam minimal terpenuhi. Kalau 5 hari berarti lebih padat sampai sore, kalau 6 hari lebih singkat, jam 14.30 WIB sudah selesai,” lanjutnya.

Untuk jenjang SMA/SMK, kewenangan berada di tingkat provinsi. Sementara SD dan SMP menjadi kewenangan kabupaten/kota. Mayoritas sekolah dasar dan menengah pertama di Jateng saat ini memang masih menjalankan sekolah enam hari, kecuali di Kota Semarang dan Kota Magelang.

Hingga kini belum ada keputusan final mengenai apakah kebijakan enam hari sekolah akan diuji coba atau langsung diterapkan. Pemprov Jateng menunggu hasil kajian komprehensif sebelum mengambil langkah berikutnya.

TAGGED:aheadlineBerita Jateng TebaruBerita Jateng TerkiniEnam Hari Sekolah JatengKebijakan Enam Hari Sekolah di Jateng
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • SDM Berkualitas Kunci Sukses Transformasi Digital di Indonesia Jumat, 05 Des 2025
  • Ciptakan Lingkungan Sehat, Siswa MTs Ar-Rois Cendekia Semarang Belajar Kelola Sampah Jumat, 05 Des 2025
  • BPOM Kerahkan Mobil Lab Keliling Usai Maraknya Keracunan MBG Kamis, 04 Des 2025
  • Autopsi Levi Selesai, Polda Jateng Verbaliskan Temuan Dokter Forensik ke BAP Kamis, 04 Des 2025
  • Sidang Etik AKBP Basuki Memanas, Polri Putuskan Pemecatan Kamis, 04 Des 2025
  • Air dan Udara di Semarang Tercemar Mikroplastik, Pemkot Perkuat Program Lingkungan Kamis, 04 Des 2025
  • KAI Wisata Daop 4 Perkuat Pengawasan Jalur Heritage, Pastikan Wisata Kereta Aman dan Berkelanjutan Kamis, 04 Des 2025

Berita Lainnya

Jateng

Autopsi Levi Selesai, Polda Jateng Verbaliskan Temuan Dokter Forensik ke BAP

Kamis, 04 Des 2025
JatengUncategorized

Sidang Etik AKBP Basuki Memanas, Polri Putuskan Pemecatan

Kamis, 04 Des 2025
Jateng

Pelajar di Jateng Tolak Wacana 6 Hari Sekolah, Keluhkan Jadwal Semakin Padat

Kamis, 04 Des 2025
Jateng

Investasi Jateng Kian Menggeliat, Investor Dubai Bakal Bangun Pabrik Urea

Kamis, 04 Des 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?