Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Investasi Jateng Awal 2025 Tembus Rp21 Triliun, Serap 97 Ribu Tenaga Kerja
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Ekonomi

Investasi Jateng Awal 2025 Tembus Rp21 Triliun, Serap 97 Ribu Tenaga Kerja

By Athok Mahfud
Senin, 05 Mei 2025
Share
3 Min Read
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam Opening Ceremony Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Puncak Kegiatan UMKM Gayeng 2025 di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Senin (5/5/2025)
SHARE

INDORAYA – Realisasi investasi yang masuk di Jawa Tengah (Jateng) hingga triwulan I tahun 2025 sudah mencapai Rp21,848 triliun. Dari jumlah ini, sudah ada sebanyak 20.431 proyek yang mampu menyerap 97.550 tenaga kerja.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dari Rp21,848 triliun nilai yang masuk, terdiri atas penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp14,08 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp7,26 triliun.

Investasi PMA ini didominasi sektor padat karya seperti alas kaki, tekstil, sektor plastik, dan karet. Untuk PMDN investasi tertinggi pada sektor kawasan industri, perkantoran, dan sektor makanan.

“Investasi ini betul-betul menjadi hal yang sangat luar biasa. Ini dalam rangka mengembangkan Jawa Tengah,” kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam Opening Ceremony Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Puncak Kegiatan UMKM Gayeng 2025 di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Senin (5/5/2025).

Kegiatan CJIBF berperan penting dalam mendongkrak investasi. Ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam mendorong pertumbuhan investasi dan perdagangan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada masyarakat.

“Forum tahunan tersebut tidak hanya pertemuan business to business, tetapi juga meliputi diskusi. Beberapa perusahaan bahkan sudah agreement, tanda tangan kerja sama antarperusahaan dan antarwilayah, bahkan antarnegara, dalam mengembangkan investasi di Jawa Tengah,” ungkap Luthfi.

Dikatakan dia, Pemprov Jateng memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan investasi di daerahnya, meliputi daya saing daerah, infrastruktur memadai, tenaga kerja kompetitif, dan sistem perizinan berbasis elektronik yang terintegrasi.

Adapun daya saing infrastruktur di Jawa Tengah meliputi jalan tol Semarang-Demak dan Trans Jawa, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Intan Cilacap.

Kemudian jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota utama. Selanjutnya kembalinya Bandara Ahmad Yani sebagai bandara internasional, serta adanya bandara lain seperti Adi Soemarmo dan bandara-bandara lokal.

Selain itu juga Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK) 2025 yang kompetitif, ketersedian kawaan industri seperti KEK Kendal seluas 1.000 hektare, KEK Industropolis Batang 4.300 hektare.

Selanjutnya Kawasan Industri Wijayakusuma (Semarang) 250 hektare, Batang Industrial Park 287 hektare, Jatengland Industrial Park Sayung (Demak) 300 hektare.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, investasi menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong ekonomi Jawa Tengah. Tahun 2024 perekonomian Jawa Tengah tumbuh sebesar 4,95 persen.

Di mana, kata dia, investasi menjadi kontributor utama dengan pangsa pasar produk domestik regional bruto sebesar 30,53 persen dan mencatatkan pertumbuhan 6,55 persen.

Sebagai informasi, event CJIBF dan UMKM Gayeng 2024 mencatatkan letter of intens sebesar Rp13,32 triliun dan transaksi perdagangan mencapai Rp12 miliar.

TAGGED:Gubernur Jateng Ahmad Luthfiinvestasi jatengInvestasi Jateng 2025
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Di Tengah Krisis Bencana, Kita Kembali Mencari Sosok Seperti Sutopo Jumat, 05 Des 2025
  • SDM Berkualitas Kunci Sukses Transformasi Digital di Indonesia Jumat, 05 Des 2025
  • Ciptakan Lingkungan Sehat, Siswa MTs Ar-Rois Cendekia Semarang Belajar Kelola Sampah Jumat, 05 Des 2025
  • BPOM Kerahkan Mobil Lab Keliling Usai Maraknya Keracunan MBG Kamis, 04 Des 2025
  • Autopsi Levi Selesai, Polda Jateng Verbaliskan Temuan Dokter Forensik ke BAP Kamis, 04 Des 2025
  • Sidang Etik AKBP Basuki Memanas, Polri Putuskan Pemecatan Kamis, 04 Des 2025
  • Air dan Udara di Semarang Tercemar Mikroplastik, Pemkot Perkuat Program Lingkungan Kamis, 04 Des 2025

Berita Lainnya

Jateng

Investasi Jateng Kian Menggeliat, Investor Dubai Bakal Bangun Pabrik Urea

Kamis, 04 Des 2025
Jateng

Lebih dari 70 Persen Badan Publik di Jawa Tengah Sudah Informatif

Kamis, 04 Des 2025
Jateng

Jateng Mantapkan Budaya Antikorupsi, DPRD Desak Pembenahan Tata Kelola Anggaran

Kamis, 04 Des 2025
BeritaEkonomiJateng

BI: Inflasi Jateng Turun, Tapi Harga Pangan Masih Jadi Ancaman

Rabu, 03 Des 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?