Ad imageAd image

Gempa Bumi Guncang Batang, BPBD: 60 Bangunan Rusak dan 12 Orang Terluka

Athok Mahfud
9 Views
2 Min Read
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Bergas C Penanggungan. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada sebanyak 60 bangunan rusak dan 12 orang yang terluka akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Batang, Minggu (7/7/2024).

Kepala BPBD Provinsi Jateng, Bergas C Penanggungan mengatakan, bangunan rusak itu terdiri dari 49 rumah warga dan 11 fasilitas umum. Sementara 12 orang mengalami luka-luka, 11 di antaranya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

“Lokasinya rusak tersebar di tiga kecamatan yang terdampak, ada di Batang, Warungasem, dan Wonotunggal. Kemudian satu orang (luka-luka) masih observasi di RS QIM, lainnya sudah pulang usai pengobatan,” katanya, Senin (8/7/2024).

Lebih rinci, 49 unit rumah warga yang rusak itu terdiri dari lima rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang, dan 32 rumah rusak ringan. Sementara fasilitas umum, ada satu masjid rusak ringan, tiga sekolah rusak, lima perkantoran rusak, satu pasar rusak sedang dan satu bangunan lain rusak.

Kata Bergas, situasi saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Dinas Sosial (Dinsos) Batang juga telah mendirikan dapur umur di Balai Desa Warungasem.

Lebih lanjut BPBD Jateng mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai gempa susulan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

“Saat ini masih terus dilakukan assesment dan inventarisasi terkait dampak yang ditimbulkan. Kami juga terus kordinasi dengan BPBD Batang dan BPBD Kota Pekalongan, karena ternyata, di Pekalongan ada dua rumah juga terdampak gempa Batang,” ungkapnya.

Namun menurutnya, situasi saat ini masih cukup kondusif, sehingga BPBD Jateng tidak mendirikan tenda darurat atau pengungsian sementara. Sebab, korban dari rumah rusak ringan masih bisa dihuni dan korban rumah rusak berat mengungsi ke saudaranya.

“Tapi suplay kebutuhan dasar untuk banlog (bantuan logistik) dan kesehatan tetap dilakukan oleh Dinas teknis Provinsi dan kabupaten,” tandas Bergas.

Share This Article