Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Cuaca Ekstrem di Semarang, Puluhan Pohon Tumbang dan Belasan Atap Rumah Roboh
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Semarang

Cuaca Ekstrem di Semarang, Puluhan Pohon Tumbang dan Belasan Atap Rumah Roboh

By Athok Mahfud
Sabtu, 01 Feb 2025
62 Views
Share
3 Min Read
Pohon di Jalan Kompol Maksum Peterongan, Kota Semarang, tumbang pada Rabu (29/1/2025) malam akibat cuaca ekstrem. (Foto: istimewa)
SHARE

INDORAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengungkap ada puluhan pohon tumbang dan belasan atap rumah milik warga roboh akibat cuaca ekstrem yang melanda Kota Semarang.

Cuaca ekstrem yang disertai hujan lebat dan angin kencang ini terjadi pada 29 dan 30 Januari 2025 lalu. Kondisi ini berimbas pada terjadinya bencana seperti pohon tumbang dan atap rumah roboh.

Selain itu, BPBD Kota Semarang juga mencatat terjadinya banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Namun dari semua kasus ini, dipastikan tidak ada korban jiwa.

“Pohon tumbang total ada 31 titik, tanah longsor terdapat 11 titik, atap rumah roboh ada 15 kasus, syukur tidak ada korban jiwa,” kata Kepala BPBD Kota Semarang,  Endro P Martanto kepada wartawan, Sabtu (1/2/2025).

Dia menjelaskan, banjir akibat hujan deras pada 29 dan 30 Januari terjadi di 15 titik. Yang terparah ialah kawasan ruas Jalur Pantura Kaligawe Genuk yang hingga saat ini masih tergenang air.

Menangani hal ini, BPBD Kota Semarang telah mengoptimalkan pompa air agar genangan cepat surut dan arus lalu lintas di jalan nasional tersebut tidak terganggu.

Lebih lanjut Endro mengingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

“Hujan dan angin kencang ini sudah berturut-turut sejak kemarin, ini artinya harus waspada bencana hidrometeorologi. Untuk masyarakat yang berada di wilayah dekat pohon untuk berhati-hati karena rawan tumbang, selain itu juga waspada potensi banjir dan tanah longsor,” katanya.

Potensi Cuaca Ekstrem

Sementara itu BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang memberikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda hampir seluruh wilayah Jawa Tengah pada 1 hingga 3 Februari 2025.

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo mengatakan bahwa analisis pola angin gradien 3000 feet saat ini menunjukkan adanya bibit siklon tropis 99S yang berada di Samudera Hindia Selatan Jawa dan bibit siklon tropis 96P yang berada di Laut Karang Australia.

“Dampak tidak langsung dari interaksi kedua bibit siklon tropis ini adalah dapat meningkatkan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah,” katanya dalam keterangan yang diterima, Jumat (31/1/2025).

Dinamika atmosfer saat ini menunjukkan masih menguatnya Monsun Asia, aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial, adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), dan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) di Jateng.

Hal ini juga didukung oleh kelembaban udara di berbagai lapisan ketinggian yang cenderung basah dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jateng.

“Saat ini wilayah Jawa Tengah masih dalam musim hujan, dan beberapa di antaranya berada pada puncak musim hujan,” ungkap Yoga Sambodo.

TAGGED:Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani SemarangCuaca Ekstrem di Semarangpohon tumbang
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Waspada Perdagangan Orang, Warga Jateng Jangan Terbujuk Tawaran Kerja ke Kamboja Jumat, 31 Okt 2025
  • Riset Pakar Ilmu Fisika Undip Olah Air Limbah Industri Menjadi Air Higienis Jumat, 31 Okt 2025
  • Ahmad Luthfi Luncurkan Rumah Rakyat di 3 Daerah, Warga Jateng Bisa Mengadu Apa Saja Jumat, 31 Okt 2025
  • Kecamatan Berdaya Dicanangkan, Komunitas Difabel dan Forum Anak Jateng Merasa Lebih Diperhatikan Jumat, 31 Okt 2025
  • 150 Kecamatan Berdaya Diresmikan, Kembangkan Potensi dan Kreativitas Masyarakat Jateng Jumat, 31 Okt 2025
  • BPS Mulai Survei Dampak Program MBG, Sasar Penyerapan Kerja hingga Pertumbuhan UMKM Kamis, 30 Okt 2025
  • Banjir Lumpuhkan Kaligawe, Petugas Terapkan Contra Flow Atasi Kemacetan Kamis, 30 Okt 2025

Berita Lainnya

BeritaKesehatanPeristiwaSemarang

Banjir Semarang Masih Belum Surut, Wapim DPRD Jateng Minta Akses Kesehatan Diperkuat

Rabu, 29 Okt 2025
BeritaDaerahPeristiwaSemarang

25 Kelurahan di Semarang Terendam Banjir, Wali Kota Agustina Imbau Warga Segera Mengungsi

Rabu, 29 Okt 2025
BeritaPeristiwaSemarang

Delapan Hari Banjir Semarang Tak Surut, Ribuan Warga Masih Terjebak Genangan

Rabu, 29 Okt 2025
BeritaPeristiwaSemarang

16 Perjalanan Kereta Dibatalkan Akibat Banjir Kaligawe, Jalur Rel Masih Tergenang

Rabu, 29 Okt 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?