INDORAYA – Sudah delapan hari Kota Semarang, Jawa Tengah, terendam banjir. Salah satu kawasan terparah adalah Pantura Kaligawe, yang hingga kini belum juga surut. Bahkan, ketinggian air di sejumlah titik terus meningkat.
Berdasarkan data terbaru, sedikitnya 8.300 warga masih terdampak banjir yang melanda sembilan kelurahan di berbagai wilayah Kota Semarang.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo mengungkapkan kondisi terkini saat meninjau dapur umum di Jalan Pantura Semarang–Demak, Rabu (29/10/2025) untuk memastikan penanganan berjalan optimal.
“Hari ini ketinggian air di beberapa titik masih cukup tinggi. Kita berdoa semoga hujan segera reda agar genangan bisa berangsur surut,” ujar Ribut.
Ia menegaskan, jajarannya akan terus bersiaga di lapangan dan memastikan seluruh bantuan bagi warga terdampak tersalurkan dengan baik.
“Kami juga telah mendirikan posko tanggap bencana,” katanya.
Selain posko logistik, lanjutnya, posko kesehatan juga disiapkan untuk membantu pengemudi maupun warga yang membutuhkan layanan medis akibat banjir.
“Kita akan siapkan sesuai kebutuhan di lapangan,” lanjutnya.
Di sisi lain, dampak kesehatan mulai dirasakan warga. Sejumlah laporan mencatat peningkatan kasus gatal-gatal, diare, dan demam akibat paparan air banjir yang berkepanjangan.
“Rata-rata penyakitnya gatal, ada juga yang demam, kemungkinan karena daya tahan tubuh menurun,” ungkapnya.


