INDORAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan sedang hingga lebat yang masih akan melanda Jawa Tengah dalam sepekan ke depan. Kondisi ini terutama mengancam wilayah Pegunungan Tengah yang kini memasuki puncak musim hujan pada Desember 2025.
Prakirawan BMKG Ahmad Yani, Noor Jannah Indriyani menjelaskan bahwa Jawa Tengah secara umum telah memasuki periode musim hujan. Selain itu, keberadaan fenomena siklon tropis pada akhir tahun, juga berpotensi memicu cuaca ekstrem.
“Dampak siklon tergantung posisi dan jumlahnya. Bisa memperparah hujan, tapi juga bisa membuat cuaca justru cerah,” ujarnya saat ditemui di kantor BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Rabu (3/12/2025).
Menurut BMKG, hujan dengan intensitas lebat diperkirakan terjadi pada 4–8 Desember 2025, kemudian menurun menjadi hujan ringan hingga sedang pada 9–11 Desember 2025. Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat meliputi Cilacap bagian utara, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, dan sekitarnya.
“Wilayah Pegunungan Tengah memang memasuki puncak musim hujan pada Desember ini,” jelas Jannah.
Adapun wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian timur dan Solo Raya diperkirakan baru mencapai puncak musim hujan pada Januari–Februari 2026.
BMKG juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan pergerakan tanah untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama ketika hujan turun secara terus-menerus.
Adapun lokasi rawan yang perlu diwaspadai antara lain Cilacap bagian utara, Kabupaten Pekalongan sisi selatan, Banjarnegara, Wonosobo, Purbalingga, dan wilayah pegunungan lainnya.
“Daerah yang bertopografi labil rentan mengalami pergeseran tanah. Jika terjadi hujan terus-menerus, segera ikuti instruksi BPBD dan pemerintah daerah,” tegas Jannah.
Ia juga meminta masyarakat untuk rutin memantau informasi resmi dari BMKG serta menjaga kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi sepanjang musim hujan.


