INDORAYA – Di bawah suhu 31º C dengan panas sinar matahari yang menyengat, Yudha Pradana mengajak istri dan ketiga anaknya untuk mencari udara segar di Silayur Park. Di tempat wisata yang berlokasi di Desa Silayur, Ngaliyan, Semarang itu, ia sekaligus ingin menghabiskan waktu akhir pekan dengan bercengkerama bersama keluarga kecilnya.
Saat itu Yudha tengah duduk di bangku taman sambil tersenyum mengamati anak-anaknya yang sedang bermain ayunan. Rombongan keluarga asal Jrakah itu terlihat begitu senang menikmati fasilitas dan wahana bermain yang ada.
“Baru pertama kali ke sini, memang daerah kota Semarang itu kan panas ya, jadi wisata alam kaya gini menjadi daya tarik, banyak pohonnya, anginnya seger, ada tempat duduknya juga, bisa nongkrong sama keluarga,” kata lelaki berusia 32 tahun itu.
Rerimbun pepohonan jati dan mahoni yang memenuhi hutan, wahana bermain anak-anak dan tempat duduk santai di tengah-tengahnya, hembusan angin yang menyejukkan tubuh, menjadikan Silayur Park ini sebagai wisata alam yang cocok dikunjungi bersama keluarga.
Silayur Park sendiri merupakan wisata baru di Kota Semarang bertema keluarga yang dibuka pada tanggal 1 Januari 2022 lalu. Hutan kota ini dikelola oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal yang kemudian mengajak PT Wisata Lawu Tawangmangu bekerja sama dan menyulapnya menjadi tempat wisata.
Administratur KPH Kendal, Widodo Budi Santoso menuturkan bahwa hutan Silayur ini dulunya juga tempat wisata. Namun karena manajemen dan pengelolaannya yang kurang maksimal, akhirnya mangkrak dan berhenti sejak 2010.
“Jadi kalau sekarang gak dibuat wisata lagi ya, akhirnya hanya hutan saja,” katanya, Sabtu (14/05/21).
Pembangunan wisata Silayur Park tersebut juga bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan mengurangi kerusakan lingkungan. Wahana dan permainan anak-anak yang dibangun juga disesuaikan dengan kondisi pepohonan, sehingga tidak merusak ekosistem yang ada.
“Konsepnya pemandangan alam, jadi ini kan dataran tinggi, untuk udara itu masih sejuk, untuk kota Semarang sendiri ya tempat inilah yang paling sejuk. Ini juga satu-satunya hutan kota yang banyak pohon, bisa jadi tempat rekreasi, penyegaran,” jelas Widodo.
Di tengah panasnya kota Semarang, kesejukan udara dan rindang pepohonan di Silayur Park menjadi tujuan masyarakat. Terbukti dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan bersama keluarga. Apalagi di sini menawarkan fasilitas seperti ayunan, rumah pohon, jungkat-jungkit, jembatan gantung, kolam renang, kebun binatang mini, serta kafe dan restoran.
Menurut pengelola Silayur Park, Rahmat Jiyanto, kehadiran Silayur Park selain disambut baik oleh pengunjung, juga mulai menghilangkan stigma negatif tentang area tersebut. “Daerah sini kan dulunya terkenal negatif, angker, dekat kuburan, banyak kecelakaan, ada pasangan orang pacaran di sini, nah dengan adanya tempat wisata ini sekarang perlahan-lahan mulai tersingkir,” ungkapnya.

Masih Tahap Pembangunan
Jiyanto melanjutkan, sebenarnya tempat wisata Silayur Park masih dalam tahap pembangunan. Saat ini prosesnya baru mencapai 30 persen. Rencananya akan ada penambahan wahana bermain anak-anak dan jenis hewan di kebun binatang, juga bakal ada area pemanahan, camping ground dan home stay keluarga.
Sehingga hal itu pula yang menyebabkan tempat ini belum bisa dipromosikan dan dipasarkan begitu luas. Pasalnya pihak pengelola khawatir pengunjung akan kecewa. “Kita yakin bahwa dampak media sosial itu besar, sedangkan kita masih proses pembangunan, khawatirnya kalau udah besar-besaran promosi ya nanti pengunjung kecewa, ga sesuai ekspektasi,” katanya.
Meskipun begitu, warga Semarang sendiri cukup antusias dan tertarik dengan desain wisata yang diusung. Lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota juga membuat keluarga tidak perlu jauh-jauh pergi berlibur keluar kota. Apalagi dengan adanya penambahan beberapa fasilitas nantinya, tentunya dapat menambah daya tarik lebih.
Hal ini seperti dikatakan Yulianto, pengunjung asal Ngaliyan yang datang bersama istri dan kedua anaknya. Ia berharap wisata ini akan terus dikembangkan dengan menambah beberapa fasilitas. “Mungkin kolam renang kurang teduh aja. Terus ditambah perosotan panggungnya dan gazebo juga bagus supaya kita bisa makan bareng keluarga,” ungkapnya saat diwawancarai.
Saat ini pihak pengelola terus berusaha berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pengunjung. Dengan kehadiran tempat wisata berupa hutan dan alam yang terbilang cukup jarang di Semarang ini, Silayur Park diharapkan menjadi rujukan warga Semarang yang ingin berlibur dan berwisata.
“Kita harap bisa menjadi salah satu ikon kota Semarang. Orang kalau wisata ya di Silayur Park ini, ga perlu ke luar kota Semarang. Jadi kalau mau outbond, camp, renang, bisa di sini. Ke luar kota nanti malah mahal dan capek, gak ngilangin stress mahal bisa nambah stress,” pungkas Jiyanto. (Anung)