Ad imageAd image

Begini Penjelasan Dokter Sebelum Buya Syafii Dinyatakan Meninggal Dunia

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 57 Views
4 Min Read
Presiden Jokowi mengunjungi kediaman Ahmad Syafii Maarif atau biasa dipanggil Buya Syafii di Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY, beberapa waktu lalu. (dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
INDORAYA – Sebelum meninggal dunia, Ahmad Syafii Maarif atau yang biasa disapa Buya Syafii mengalami nyeri dada dan sesak napas. Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS PKU Muhammadiyah Gamping, Evita Devi Nur Rahmawati, Buya Syafii sudah dua kali dirawat karena serangan jantung.

Pertama pada Maret 2022 dan sempat pulang ke rumah. Kemudian serangan jantung kedua terjadi pada 14 Mei 2022.

“Jadi memang kondisi Buya saat masuk (14 Mei) adalah serangan jantung yang kedua ya. Jadi sebelumnya memang sudah mengalami serangan jantung namun bisa kembali membaik sehingga kontrol rutin beliau sangat patuh juga dengan obat,” kata Evita ditemui di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DIY, Jumat (27/5/2022).

“Kemudian beliau masuk lagi dengan serangan jantung yang kedua dan kali ini kami membuat tim medis langsung hari itu juga kita membuat tim medis untuk perawatan beliau,” imbuhnya.

Pada serangan jantung kedua ini, pihak RS berkoordinasi dengan tim dokter kepresidenan untuk merawat Buya Syafii. Berbagai tindakan berupa kateterisasi jantung dilakukan.

“Setelah dilakukan kateterisasi jantung ternyata hasilnya memang pembuluh darah jantungnya ini sudah sulit ya sumbatannya terlalu banyak, terlalu keras dan memang sudah sulit untuk dilakukan pemasangan ring atau pun dilakukan suatu operasi bypass,” jelasnya.

Tim dokter kemudian memutuskan untuk melakukan pengobatan yang optimal. Dalam perawatannya Buya Syafii sempat membaik. Namun, sejak tanggal 14 Mei hingga hari ini Buya masih belum pulang ke rumah.

“Namun semalam atau kemarin sore beliau mengeluhkan nyeri dada dan sesak napas kembali. Setelah kita evaluasi ternyata itu serangan jantung ulang lagi dan akhirnya kita lakukan tindakan yang di mana kita memang harus melakukan sesuai SOP. (Buya) Semalaman memang sudah mengeluhkan merasa tidak nyaman,” jelasnya.

Sebelum meninggal, Buya Syafii Maarif pagi tadi mengalami henti jantung. Tim dokter pun melakukan penanganan selama satu jam dan denyut jantung Buya kembali. Akan tetapi, selang 40 menit kemudian Buya kembali mengalami henti jantung.

“Namun karena memang kondisi sudah apa sumbatan yang juga sudah berat sehingga henti jantung itu kembali terjadi 40 menit setelahnya di ruang ICCU,” jelasnya.

“Pertolongan kembali resusitasi kita lakukan namun pertolongan yang terakhir ini tidak dapat mengembalikan seperti yang awal sehingga kami nyatakan meninggal dunia,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, cendekiawan muslim Ahmad Syafii Maarif atau biasa dipanggil Buya Syafii wafat. Buya wafat di RS PKU Muhammadiyah Gamping siang ini.

Kabar duka itu diungkapkan oleh Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

“Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping,” kata Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan resminya, Jumat (27/5).

Haedar meminta doa dari masyarakat. Haedar mengatakan untuk pemakaman akan diinformasikan lebih lanjut.

“Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun naim. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan doa dari semuanya. Pemakaman dan lain-lain informasinya menyusul,” pungkasnya.(FZ)

Share this Article