INDORAYA – Presiden Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa permasalahan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh dapat diselesaikan.
Ia menuturkan telah mempelajari secara mendalam isu yang tengah menjadi perhatian publik tersebut dan merasa yakin Indonesia mampu mengatasinya.
“Jadi jangan khawatir, saya sudah sampaikan semua, saya sudah pelajari masalahnya. Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya itu,” kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa besar dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Ia pun meminta masyarakat agar tidak terlalu khawatir terhadap permasalahan utang proyek kereta cepat tersebut.
“Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh, harus hentikan penyelewengan dan korupsi. Uang rakyat tidak boleh dicuri karena akan kita kembalikan ke pelayanan untuk rakyat,” ucap dia.
Sebagai Presiden, Prabowo memastikan akan mengambil tanggung jawab penuh terhadap persoalan utang proyek Whoosh yang kini menjadi sorotan publik.
Diketahui, polemik utang proyek KCJB mencuat setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa pemerintah tidak akan menggunakan dana APBN untuk menutup kewajiban pembayaran utang tersebut. Ia menugaskan Danantara untuk menangani permasalahan utang.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa perwakilan Pemerintah Indonesia akan segera berangkat ke China guna melakukan negosiasi terkait pembiayaan proyek Whoosh.
Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Whoosh sendiri dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Sekitar 75 persen pendanaan proyek ini bersumber dari pinjaman China Development Bank (CDB), sementara 25 persen sisanya berasal dari modal konsorsium.
Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan instruksi khusus kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Danantara terkait penyelesaian utang KCJB Whoosh.
Ia menjelaskan bahwa arahan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas bersama tim ekonomi. Prasetyo menambahkan, Prabowo meminta agar Purbaya dan jajaran terkait meninjau berbagai opsi serta mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan utang proyek kereta cepat tanpa menimbulkan gangguan terhadap stabilitas ekonomi nasional.


