INDORAYA – Tim Transisi paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) terpilih periode 2025-2030, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen menampung berbagai usulan dan rekomendasi dari partai politik pengusung dan pendukung.
Dalam acara Rembug Ngopeni Ngelakoni di Kali Pepe Land Boyolali, pada Sabtu (1/2/2025), Tim Transisi Luthfi-Yasin menerima berbagai usulan yang menyangkut berbagai sektor dan program pembangunan di Jateng.
Masukan itu disampaikan secara lisan maupun tertulis dan kini menjadi bahan untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen selama memimpin Jawa Tengah dalam lima tahun ke depan.
“Usulan-usulan yang masuk jadi kajian yang sedang dirumuskan Tim Transisi,” kata Ketua Tim Transisi Luthfi-Yasin, Dr Zulkifli Gayo, Sabtu (1/2/2025).
Ahmad Luthfi hadir secara langsung di acara tersebut, sementara Taj Yasin Maimoen hadir melalui zoom. Hadir pula pimpinan parpol pengusung dan pendukung Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng 2024.
Di antara usulan yang dicatat adalah aspirasi sejumlah parpol agar siswa bisa full day school sebagaimana diusulkan PKB dan PKS. Selanjutnya ada perbaikan layanan kesehatan, dan indeks reformasi birokrasi.
Sementara Gerindra, PKB dan PKS juga mendorong Pemprov Jateng bisa merealisasikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ada juga dorongan menekan angka pengangguran terbuka.
“Sebagaimana yang disampaikan Bapak Luthfi, bahwa tidak ada yang ditinggal. Jika ada yang akan usul bisa disampaikan (lisan maupun tertulis),” kata Zulkifli.
Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar Jateng, Juliyatmono, meminta hubungan antara gubernur-wakil gubernur dengan DPRD Jateng dan parpol terus harmonis. Hal ini sangat penting untuk mendukung pembangunan ke depan.
Juliyatmono yang saat ini menjadi Anggota DPR RI tersebut juga mendorong supaya program-program bisa segera dilaksanakan tahun ini, terutama di tahun anggaran perubahan 2025.
“Ajak perguruan tinggi bisa kolaborasi dengan Dikti Saintek dan BRIN (Badan Riset Nasional) agar semua riset yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan Jateng. Saat ini eranya digitalisasi, butuh percepatan berbasis riset dan data,” kata dia.
Wakil Ketua DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro mengatakan, gubernur ke depan harus benar-benar menghitung kekuatan anggaran. Lantaran saat ini pemerintah pusat sedang melakukan penghematan.
Pimpinan Partai Gelora Jateng, Ahmadi mengatakan, untuk membangun Jateng tidak hanya mengandalkan APBD maupun APBN. Pemerintah ke depan mesti punya kemampuan menggaet pihak swasta agar mau investasi mendukung pertumbuhan pembangunan di Jateng.
“Jadi tidak lagi pusing karena semua harus berbasis APBD. Investasi harus digalakkan,” kata Ahmadi.