Ad imageAd image

Rumah Zakat Semarang Berikan Edukasi Gizi dan Demo Masak untuk Balita Stunting

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 964 Views
3 Min Read
Rumah Zakat Cabang Semarang mengadakan kegiatan bertajuk "Desa Bebas Stunting; Edukasi Gizi dan Demo Masak" di Balai Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Jumat (26/5/2023). (Foto: Athok Mahfud)

INDORAYA – Rumah Zakat Cabang Semarang memberikan edukasi gizi kepada sebanyak 21 balita stunting bersama orang tuanya di Balai Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (26/5/2023) pagi.

Selain memberikan edukasi seputar gizi, Rumah Zakat Cabang Semarang juga menggelar demo masak. 21 anak stunting dengan didampingi orang tua diajarkan proses memasak dan mengolah makanan bergizi.

“Rencananya program pada hari ini bukan hanya sekedar program charity, tapi juga ada kelanjutan dan pemberdayaan ke depannya,” ujar Kepala Rumah Zakat Cabang Semarang, Joko Kuwatno, dalam sambutannya.

Dalam kegiatan bertajuk “Desa Bebas Stunting; Edukasi Gizi dan Demo Masak”, Rumah Zakat menghadirkan Amira dan Endah dari Fakultas Gizi Universitas Diponegoro Semarang. Keduanya memberikan edukasi pentingya gizi bagi balita agar terbebas dari stunting.

BACA JUGA:   Basarnas Semarang Siaga Tangani Kecelakaan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran

Sedangkan untuk demo masak dipandu oleh dua relawan dari Rumah Zakat Cabang Semarang, yakni Wiwik dan Zizah. Pada kegiatan ini peserta diajak memasak dengan menu sukirol dan sup bola tahu.

Adapun bahan-bahan masakan cukup terjangkau. Untuk membuat sup bola tahu dibutuhkan tahu putih, wortel, onclang seledri, sosis, telur, brokoli ijo, dan kornet. Sementara bahan sukirol terdiri dari sawi putih, jamur enoki, telur, dan kornet.

“Suasana masak tadi saya lihat peserta antusias hingga berdiri mendekat di depan pemateri demo masak. Ini hasil masakannya juga dibagikan agar bisa dirasakan oleh penerima manfaat,” tutur Wiwik.

BACA JUGA:   Hadapi Pasar Kerja, Rektor UPGRIS: Lulusan Dibekali Sertifikat Kompetensi

Lurah Muktiharjo Kidul, Sofia Ernawati mengapresiasi kegiatan positif ini. Ia mengatakan, kasus stungting di kelurahannya cukup tinggi. Segingga program ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah stunting.

“Semoga ke depannya kelurahan kita bisa semakin berkurang tingkat stunting. Bahkan bisa menjadi tidak ada kasus stunting di Kelurahan Muktiharjo Kidul,” ungkap Sofia.

Novi Aulia, salah satu warga Kelurahan Muktiharjo Kidul mengatakan dengan mengikuti kegiatan ini dirinya bisa meminta solusi langsung dari narasumber. Materi demo masak juga bisa dipraktikkan di rumah.

BACA JUGA:   Ratusan Orang Jadi Korban Hoax Pengobatan Ida Dayak di Semarang, Ada Rombongan Bus dari Luar Kota

“Senang ada acara seperti ini. Bisa minta solusi langsung yang saya alami ke pemateri. Apalagi ada demo masaknya bisa nih saya tiru di rumah,” ucap Novi Aulia.

Acara ini ditutup dengan pemberian bingkisan berupa kornet dan rendang dari Super Qurban Rumah Zakat kepada peserta. Diharapkan para orang tua bisa mempraktikannya di rumah masing-masing guna memenuhi gizi anak.

Share this Article
Leave a comment