INDORAYA – Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Sri Suciati MHum menyebut tantangan dunia pasar kerja saat ini sangat kompetitif. Sebab para lulusan di era digital yang semakin maju ini, tidak bisa mengandalkan ijazah saja saat memasuki dunia kerja.
Sehingga, Suciati mendorong civitas akademika untuk membekali kompetensi bagi mahasiswa. Kompetensi yang didapatkan pun tidak hanya akademis saja, melainkan keterampilan.
“Jadi tantangan di dunia kerja saat ini memang luar biasa. Oleh karena itu, kami di UPGRIS memang sudah on the track setiap program studi memiliki keunggulan tersendiri. Dan keunggulan -keunggulan itu diback-up tidak hanya melalui mata kuliah, akan tetapi juga melalui skema lembaga profesi,” ujar Suciati sebelum upacara wisuda ke-76 di Balairung kampus UPGRIS, Selasa (23/1/2024).
Untuk mendapatkan sertifikat itu, Suciati menjelaskan mahasiswanya disarankan untuk mengikuti lembaga sertifikat profesi (LSP) di kampusnya untuk memberikan peluang lulusan di dunia industri dan kerja. Dia juga mendorong setiap program studi untuk mempunyai LSP.
“Para mahasiswa ketika lulusan ini (wisudawan ke-76) sebagian sudah mulai ya, yang lulus tahun ini mendapatkan sertifikat profesi dari lembaga sertifikasi profesi UPGRIS. Kita kan sudah memiliki lima skema dan ini sedang disiapkan 14 skema untuk melengkapi berbagai program studi yang ada di universitas kita,” beber dia.
Pihaknya menargetkan 14 skema sertifikasi tersebut akan rampung pada tahun ini. Jika sudah rampung skema itu, Rektor UPGRIS memastikan para lulusannya memiliki sertifikat kompetensi tertentu.
“14 skema sudah disiapkan asesornya dan mereka mulai mengikuti pelatihan dari BNST. Sehingga mudah-mudahan tahun ini semua program studi memang sudah memiliki skema lembaga sertifikasi profesi,” katanya.