Ad imageAd image

Tentukan Awal Ramadan 2023, Kemenag Jateng Rukyatul Hilal di 18 Lokasi Ini

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 1.1k Views
4 Min Read
Ilustrasi rukyatul hilal penentuan awal puasa Ramadan. (Foto: Antara Foto)

INDORAYA – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bakal melakukan pengamatan bulan atau rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan tahun 1444 Hijriyah atau 2023 Masehi. Pengamatan dilakukan pada Rabu (22/3/2023) di 18 titik lokasi di Jateng.

“Ada 18 titik mas. Dilaksanakan hari Rabu sore tanggal 22 Maret 2023,” ujar Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Jateng Zaenal Fatah saat dihubungi Indoraya melalui panggilan WhatsApp, Selasa (21/3/2023).

Lokasi rukyatul hilal dilakukan di Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Semarang, BOP Watu Layar Binangun Rembang, Pantai Jetis Purworejo, Pantai Ujungnegoro Batang, Pantai Padelan Kebumen, Rooftop Hotel Aston Cilacap, dan Pantai Kartini Jepara.

Selanjutnya di Menara Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang, Pantai Alam Indah Kota Tegal, Ma’had Aly TBS Kudus, Pelabuhan Tanjung Kendal, dan Bukit Sukobubuk Pati, dan Pantai Wisata Dewi Mangrove Sari Brebes.

BACA JUGA:   Prediksi Kemenag Jateng: Awal Ramadan Jatuh pada Kamis 23 Maret 2023

Selain itu, rukyatul hilal juga dilangsungkan di Menara Pandang Banyumas, Pantai Pasir Kota Pekalongan, POB PPMI Assalaam Pabelan Kabupaten Sukoharjo, dan UIN KH. Abdurrahman Wahid Kota Pekalongan, dan MAN 1 Surakarta.

“Hari ini tempatnya sudah disiapkan, besok mereka akan datang ke tempatnya jam 4 lebih sedikit. Diawali dengan penjelasan terkait dengan rukyatul hilal dan kemudian setelah itu baru pelaksanaannya,” imbuh Zaenal Fatah.

Ia mengatakan, dalam melakukan rukyatul hilal penentuan awal puasa Ramadan, Kanwil Kemenag Jateng bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan turut mengundang sejumlah perwakilan dari organisasi masyarakat (Ormas) Islam.

“Tim terdiri dari pejabat di Kemenag, kemudian ada dari pihak pengadilan agama. Nanti hasilnya apabila hilal terlihat, yang bersumpah adalah dari pebgadilan agama. Kemudian dari Ormas yang diundang Muhammadiyah dan NU kemudian pengurus MUI Jateng,” bebernya.

BACA JUGA:   Hadapi Pemilu,100 Kader Gerindra Purbalingga Ikuti Bimtek Calon Saksi Kecamatan

Zaenal menerangkan, secara teknis pengamatan atau rukyatul hilal dilakukan menggunakan teropong yang diarahkan ke titik lokasi di mana hilal tersebut akan muncul. Waktu pengamatan dilakukan setelah matahari tenggelam.

“Setelah waktu matahari tenggelam, maka di sana akan melihat hilal kalau itu nampak. Kalau tidak nampak tidak berhasil melihat hilal maka ketidakberhasilan itu bisa jadi karena tertutup oleh mendung atau cuaca tidak mendukung,” tukasnya.

Setelah kemunculan hilal dapat diamati secara kasat mata, tim dari pengadian agama akan melakukan prosesi sumpah kesaksian. Selanjutnya hasil dari pengamatan hilal di seluruh lokasi yang ada di Jateng akan dilaporkan ke panitia pusat.

BACA JUGA:   Terima 577 Aduan Pungutan Liar di Sekolah, Disdikbud Jateng: Tidak Semua Terbukti

“Kalau Jateng kemungkinan tidak terjadi mendung supaya kita bisa melihat hilal itu. Tugas kita lalu melaporkan ke panitia pusat. Kita laporan online begitu rukyat hasilnya melihat atau tidak melihat,” ungkap Zaenal.

Ia menyatakan, hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh Tim Kemenag Jateng maupun provinsi lainnya akan menjadi dasar dalam sidang isbat penentuan awal puasa Ramadan. Jika besok hilal dapat terlihat, maka puasa Ramadan bisa dimulai pada Kamis 23 Maret 2023.

“Hasil kita menjadi bahan rapat yang dilakukan oleh tim pusat sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan jatuh pada tanggal berapa. Kalau hari Rabu tim berhasil melihat hilal berati besok hari Kamis ditetapkan 1 Ramadan,” pungkas Zaenal.

Share this Article
Leave a comment