Ad imageAd image

Catatan Pemilu 2019, Kesbangpol Jateng Ajak Pemuda Cari Solusi Lewat Gerakan Strategis

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 805 Views
2 Min Read
Kesbangpol Jateng mengajak kaum muda untuk turut serta mencari solusi bersama dalam problem-problem gelaran kontestasi politik pada tahun 2019. (Foto: Dokumen untuk Indoraya)

INDORAYA – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyoroti catatan Pemilu 2019 seperti permasalahan hoax atau berita bohong hingga money politick, harus dipikirkan betul untuk Pemilu 2024 bisa berjalan aman dan damai.

Catatan itulah Kesbangpol Jateng mengajak kaum muda untuk turut serta mencari solusi bersama dalam problem-problem gelaran kontestasi politik pada tahun 2019.

“Pemuda bisa turut serta problem di 2019 dengan gerakan langkah strategis. Misalnya seperti kegiatan kemarin, ada ide-ide menarik disampaikan oleh teman-teman muda yang menginginkan bikin buku pintar bagi pemilih. Nah, ini saya kira jadi unsul yang genuine yang bisa kita tindak lanjuti bareng,” ujar Sub Koordinator Pemilu Pendidikan Budaya Politik, Rahmat Winarto ditemui dalam acara Ngopi Gaspol Rembug Pemuda di Banyumanik, Rabu (17/5/2023).

BACA JUGA:   Pemprov Jateng Ajak Media Massa Tangkal Hoaks Memasuki Kampanye Pemilu 2024

Sebagai informasi, acara Ngopi Gaspol Rembug Pemuda itu hadir seluruh perwakilan organisasi Cipayung Plus Jawa Tengah.

Rahmat mengatakan, usulan yang disampaikan itu akan didampingi oleh pihaknya agar melahirkan generasi pemilih yang sangat sadar dan paham betul langkah yang digunakan untuk menguatkan demokrasi.

“Termasuk, kita nantinya berharap teman-teman ini bagian dari gerakan sindikasi, konten positif dan narasi positif yang ingin bangun untuk demokrasi di Indonesia, khususnya Jawa Tengah,” kata dia.

Dalam kesempatan ini, dia menjelaskan bahwa kegiatan Ngopi tersebut merupakan rangkaian dari pendidikan politik yang tematik dan sistematis.

BACA JUGA:   Gabung Kabinet Jokowi, Prabowo Jadi Sosok Pemersatu Indonesia

Acara ini digelar agar pemuda tidak hanya menjadi obyek proses demokrasi yang berjalan. Namun, para pemuda yakni bisa menjadi subyek membersamai demokrasi termasuk pengawalan demokrasi.

“Selain itu juga pemuda bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi dan solutif permasalahan demokrasi kedepan yang kita hadapi bareng-bareng,” ucap Rahmat.

Menurut Rahmat, acara ini sangat penting untuk kedepannya. Pasalnya, kaum milenial hingga generasi Z merupakan salah satu penyumbang suara terbesar dalam proses elektoral yang terjadi di Indonesia.

“Harapannya, kita betul-betul memberikan pendidikan politik yang strategis agar nanti teman-teman ke depan ini menjadi pioner pengawal. Baik bagi kawan-kawan mudanya dan bagi masyarakat untuk bisa melakukan membersamai proses demokrasi dengan baik,” tuntas dia.

BACA JUGA:   Jelang Libur Nataru 2024, Polres Pemalang Siap Amankan Objek Wisata Air
Share this Article
Leave a comment