INDORAYA – Pemerintah pusat mempercepat sederet proyek besar untuk mengatasi banjir tahunan di kawasan Pantura Semarang.
Mulai dari peninggian rutin Jalan Kaligawe Raya hingga pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall), seluruh langkah tersebut diproyeksikan menjadi benteng raksasa menghadapi rob dan penurunan muka tanah yang semakin cepat.
Menteri Pekerjaan Umum RI, Dody Hanggodo, menegaskan penanganan Kaligawe merupakan agenda prioritas nasional mengingat kawasan tersebut menjadi titik rawan banjir yang selalu mengganggu arus logistik.
“Kaligawe kok sudah mau selesai tuh. Nanti saya habis ini mau lihat progresnya. Kemarin kan kurang kolam retensi ya, tapi kolam retensi sudah selesai,” ujar Dody usai menghadiri International Conference on Construction Innovation (ICCI) 2025 di Politeknik PU, Kamis (27/11/2025).
Dody menjelaskan, pembangunan kolam retensi menjadi tahap penting untuk memperlambat genangan yang biasanya bertahan berhari-hari. Ia memastikan bahwa perbaikan pascabanjir di ruas Kaligawe juga masih berlangsung.
Namun, kolam retensi bukan satu-satunya strategi. Peninggian Jalan Kaligawe harus terus dilakukan setiap tahun untuk mengimbangi penurunan muka tanah yang terjadi di pesisir utara Semarang.
“Dari tahun ke tahun itu peninggian untuk ngejar penurunan muka tanah daerah situ. Tahun 2026 pasti ada lagi. Tiap tahun kita anggarkan,” tegas Dody.
Lebih jauh, dia menyebut penanganan jangka panjang kini berada di bawah Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, lembaga baru yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto.
Badan tersebut akan menangani megaproyek pesisir, termasuk tanggul laut raksasa Semarang–Demak yang disebut mengantongi anggaran hingga Rp 10 triliun.
“Kalau bicara giant sea wall kan sekarang sudah ada badan otoritanya, jadi saya tidak berhak berkomentar banyak,” kata Dody.
Badan Otorita yang dipimpin Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf itu juga merancang pembangunan tanggul laut dari Banten hingga Gresik, dengan fokus utama di Jakarta dan Semarang.
Selain itu, pemerintah menyiapkan proyek tanggul laut sepanjang 20 kilometer untuk mengatasi rob di pesisir Jawa Tengah, termasuk kawasan Sayung, Demak. Proyek tersebut menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo dalam memperkuat perlindungan pantai utara terhadap ancaman perubahan iklim dan penurunan tanah.


