Ad imageAd image

Waspada Krisis Iklim di Jateng, Ganjar Ingatkan Tata Ruang Jangan Kalah dengan Tata Uang

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 130 Views
3 Min Read
Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat ditemui awak media usai membuka kegiatan Musrenbang 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran Jateng pada Jumat (03/02/2023) pagi. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Selain resesi ekonomi, krisis iklim menjadi salah satu ancaman yang diprediksi akan terjadi di Indonesia, tidak terkecuali di wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Bahkan krisis iklim termasuk ke dalam isu strategis yang saat ini menjadi perbincangan di kalangan elit pemerintah.

Beberapa tanda-tanda pun sudah mulai terlihat. Stasiun BMKG Klimatologi Kelas I Semarang menyatakan, akurasi pengukuran curah hujan yang selama ini dikerjakan hanya bisa mencapai 90 persen. Hal ini karena sebagai besar wilayah Jateng telah mengalami perubahan iklim yang signifikan.

Curah hujan di wilayah Jateng dalam beberapa tahun terakhir kondisinya juga sulit diprediksi. Stasiun BMKG Klimatologi Kelas I Semarang mencatat, intensitas curah hujan di Jateng sangat tinggi dengan sebaran yang tidak bisa ditentukan.

BACA JUGA:   Prabowo Unggul Lawan Ganjar dan Anies saat Simulasi Head to Head

Mewaspadai adanya krisis iklim, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta jajarannya dan kepala daerah di wilayahnya untuk memperhatikan lingkungan dalam setiap pembangunan. Jika aspek lingkungan diabaikan, dikhawatirkan dapat memicu kerusakan yang berimbas pada terjadinya bencana.

Ganjar mengingatkan, tata ruang jangan sampai kalah dengan tata uang. Kebutuhan terhadap uang jangan sampai mengorbankan tata ruang. Maka Ia meminta pembangunan daerah harus ramah lingkungan.

“Karena memang kebutuhan uang itu lebih tinggi, maka seringkali saya ngeledek, ‘kalau tata ruang seringkali kalah dengan tata uang’. Karena kebutuhannya yang penting dapat uang,” katanya di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran pada Jumat (03/02/2023).

BACA JUGA:   HUT ke-78 RI, Kesbangpol Jateng Ajak Generasi Muda Teladani Perjuangan Pahlawan Bangsa

Ia mengatakan, untuk mewaspadai ancaman krisis iklim, rencana pembangunan Jateng ke depannya akan mengusung konsep Go Green. Hal tersebut supaya pembangunan tidak merusak lingkungan dan tetap memperhatikan tata ruang masyarakat.

“Sekarang trennya Go Green, maka kemudian kita mencoba untuk membicarakan ke banyak khalayak, termasuk ke pemerintah daerah. Eh perhatikan dong tata ruang, jangan cepet-cepat dong kemudian mengubah tata ruang,” ucap Ganjar,

Ia mengingatkan kepada seluruh jajarannya dan kepala daerah di Jateng supaya tata ruang dan dampaknya pada masyarakat jangan dikorbankan hanya demi pendapatan daerah. Karena hal itu dapat mengurangi daya dukung lingkungan.

BACA JUGA:   Fraksi PAN DPRD Jateng Minta Pemprov Lebih Perhatikan Persoalan Pendidikan

Selain itu, Ganjar mengingatkan agar pembangunan tetap memperhatikan pertumbuhan penduduk. Sehingga pembangunan bisa sejalan dengan ketersediaan lapangan kerja termasuk soal pasokan atau stok pangan agar semua kebutuhan tercukupi.

“Yang kedua adalah akomodasi terhadap jumlah penduduk yang tumbuh. Sekarang kan terjadi bonus demografi, ini mesti kita kasih ruang, kita kasih kerja, menyiapkan pangan, dan seterusnya,” ujarnya.

Untuk mendukung konsep dan kebutuhan pembangunan tersebut, Ganjar siap menggunakan berbagai teknologi. Khususnya terhadap penataan ruang dan aspek lingkungan.

“Maka teknologi mesti kita masukan dan jangan yang biasa-biasa, mesti yang luar biasa. Sehingga kita mesti lebih bagus ini terhadap penataan ruang dan lingkungan,” pungkas Ganjar.

Share this Article
Leave a comment