Ad imageAd image

STMJ Karangdoro, Kedai Susu Legendaris di Semarang Berdiri Sejak 1950

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 735 Views
5 Min Read
STMJ Karangdoro, Kedai Susu Legendaris di Semarang Berdiri Sejak 1950 (dok. Athok Mahfud)

INDORAYA – Di tengah maraknya kafe-kafe berkonsep industrial dengan tempat estetis, sebuah kedai yang berdiri sejak tahun 1950 di Kota Semarang masih tetap bertahan. Bahkan kedai yang satu ini tidak kalah, sering dijadikan sebagai tempat nongkrong anak-anak muda maupun orang tua.

Terletak tepat di pinggir jalan, khususnya di Jalan Raden Patah No 112 Kota Semarang, kedai yang terkenal dengan nama STMJ Karangdoro ini sering menjadi sasaran pengunjung yang ingin menikmati segelas susu.

Sore itu, Kamis (16/06/22), udara Kota Semarang tidak semenyengat saat siang hari. Di tengah kendaraan yang berderu dan berlalu lalang, Agus tengah duduk santai memperhatikan pegawainya yang sedang membuatkan susu untuk pelanggan.

“Saya di sini hanya meneruskan, tadinya milik mbah (kakek), terus digantikan ibu saya, lalu baru saya,” kata Agus, pengelola STMJ Karangdoro generasi ketiga. Pada tahun 1982, ia mengelola usaha warisan kakeknya setelah tamat SMA.

Agus Susu, begitu ia ingin dipanggil, menuturkan bahwa kedai yang berdiri sudah 72 tahun ini dulu terkenal di kalangan tukang becak. Pasalnya saat itu banyak tukang becak yang nongkrong di sana sambil menunggu penumpang.

BACA JUGA:   Warga Magelang Akhirnya Bisa Kembali Menikmati Air Mancur Menari

“Kalau sekarang dari kalangan mana saja, biasanya paling ramai rombongan sepeda santai di hari Minggu, bisa nyampe ratusan orang. Kalau habis Magrib anak-anak muda biasanya juga nongkrong di sini,” kata lelaki berusia 60 tahun itu.

Dulunya Angkringan

Pada awalnya kedai tersebut hanyalah angkringan biasa yang masih menggunakan gerobak saat menjualnya. Namun seiring perkembangan waktu dengan keuntungan yang dihasilkan, STMJ Karangdoro bertempat di sebuah rumah.

Meskipun demikian, konsep dan nuansa angkringan yang sederhana juga masih melekat. Hal ini ditandai dengan meja kayu sederhana yang menampung sate usus dan aneka jajanan pasar yang diletakkan di dalam nampan.

Bahkan sebelum menjadi STMJ yang legendaris di Kota Lumpia, usaha yang digagas Ahmad Surip, kakek Agus ini dulunya masih belum menjual susu.

“Pertama kali menurut cerita mulut ke mulut, dulu Mbah saya jualannya wedang roti. Susu dimulai kapan saya nggak tahu, belum lahir waktu itu,” jelasnya dengan sorot mata tajam.

BACA JUGA:   Putra Diktaktor Filipina Menangkan Pemilihan Presiden

Agus mengatakan, susu telur madu jahe (STMJ) menjadi menu andalan yang paling banyak dicari pengunjung. Adapun segelas STMJ maupun menu susu dengan beragam varian lainnya dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 9.000 hingga Rp 25.000.

Tidak hanya minuman, tersedia pula makanan. Selain jajanan khas angkringan, ada juga roti bakar dengan pilihan rasa. Dengan harga Rp 6.000 hingga Rp 7.000, rasa seperti mesis, stoberi, keju, dapat pula dinikmati.

Miliki Rasa Khas

Di tengah-tengah kesibukannya sebagai pegawai di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas, Mulyadi menyempatkan diri ke STMJ Karangdoro. Waktu itu ia tampak duduk sendirian di sebuah meja menikmati segelas susu dan camilan tradisional.

Sudah 15 tahun Mulyadi mengenal kedai tersebut dan menjadi langganan sampai saat ini. Minuman STMJ yang memiliki rasa khas menjadi menu yang selalu dipesannya tiap berkunjung.

“Ke sini seminggu sekali biasanya, sebelum berangkat kerja. Tinggalnya juga deket ga jauh dari sini, jadi tempatnya strategis, tinggal jalan aja,” kata lelaki 47 tahun tersebut.

BACA JUGA:   Komjen Ahmad Dofiri Pimpin Sidang Kode Etik Ferdy Sambo

Sambil menyeruput susu yang masih hangat, Mulyadi menilai bahwa STMJ Karangdoro memiliki kualitas rasa yang tiada duanya. Bau amis dari telurnya bahkan tidak tercium saat meminumnya.

“Rasanya enak dan lezat, jadi bau amis telurnya hampir tidak terasa. Saya yakin ini telurnya ayam kampung asli, sehingga ga berasa,” imbuh Mulyadi.

Di balik kualitas rasa yang dimiliki, Agus menuturkan bahwa keluarganya mengambil susu dari saudaranya di Boyolali. Sementara untuk pengolahannya, susu tersebut dipanaskan tiga sampai empat kali.

“Susu ambil sendiri di saudara di Boyolali, begitupun itu sudah turun termurun. Keluarga sudah percaya, jadi ga pernah ganti tempat,” katanya.

Buka setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, STMJ Karangdoro yang terletak tidak jauh dari kawasan wisata Kota Lama ini menjadi salah satu rekomendasi tempat nongkrong di Kota Semarang yang bisa dikunjungi.

Share this Article