Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Sempat Tembus Rp150 Ribu Per Kilogram, Harga Cabai di Jateng Berangsur Turun
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Jateng

Sempat Tembus Rp150 Ribu Per Kilogram, Harga Cabai di Jateng Berangsur Turun

By Athok Mahfud
Jumat, 11 Apr 2025
75 Views
Share
3 Min Read
Plt Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)
SHARE

INDORAYA – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut bahwa harga cabai di pasar tradisional berangsur menurun setelah menjelang Hari Lebaran lalu menembus Rp150 per kilogram.

Saat ini, harga cabai rata-rata di Jawa Tengah berada di kisaran Rp 80 hingga 100 ribu per kilogram. Disperindag membenarkan beberapa hari menjelang Lebaran terjadi kenaikan harga yang tidak wajar karena permintaan dari masyarakat yang tinggi.

“Iya betul (harga bapok tinggi). Sebetulnya ini informasi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menunjukkan bahwa kemarin itu ada lonjakan karena permintaan yang luar biasa,” kata Plt Kepala Disperindag Jateng Sakina Rosellasari, Kamis (10/4/2025).

Dia mengatakan, berdasarkan pantauan, harga cabai rawit merah saat ini berangsur menurun setelah sempat menembus angka Rp150 per kilogram. Namun menurutnya harga rata-rata di pasar saat ini masih tergolong tinggi.

“Kenapa naik, sebetulnya stok ada tapi karena memang permintaannya yang tinggi dan kalau Rp 80 ribu itu sebetulnya sudah turun,” ungkap Sakina.

Pemprov Jawa Tengah terus berupaya untuk menekan kenaikan harga bahan pokok setelah libur Lebaran. Salah satunya dengan gerakan pasar murah yang akan terus dilanjutkan.

“Infonya masih (pangan murah berlanjut). Tapi kita tunggi, setiap Senin dan Selasa ada rapat inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri, tapi kalau kami pantauannya cukup, terus karena (pangan murah) ini untuk menjaga inflasi,” pungkasnya.

Salah satu pedagang cabai asal Tegal, Ahmad Arifin menyebut, harga cabai memang mulai turun, namun masih tinggi. Saat ini di pasaran harga jualnya masih mencapai Rp 100 ribu untuk eceran. Terakhir ia menjual Rp 95 ribu ke tengkulak di pasar.

“Terakhir jual tadi malam (Rabu, 9 April 2025) cabai rawit merah itu Rp 95 ribu per kilogram. Kalau ke pengecer bisa sampai Rp 100 ribu,” ungkap Arifin, Kamis (10/4).

Sedangkan untuk cabai keriting ia menjual Rp 50 ribu ke tengkulak. Pedagang asal Tegal ini mengaku kesulitan mendapatkan cabai saat harganya tinggi.

“Biasanya ambil dari Temanggung, harga naik gini karena permintaan banyak tapi petikannya sepi. Sehari cuma bisa bawa satu kuintal, padahal pas murah rata-rata bisa jual 5 kuintal,” ungkap dia.

TAGGED:harga cabaiHarga Cabai di Jateng
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Banjir Semarang Masih Belum Surut, Wapim DPRD Jateng Minta Akses Kesehatan Diperkuat Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Londo: Nasionalisme Tak Boleh Kaku, Harus Tumbuh Bersama Zaman Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Pudyatmoko: Mitigasi Bencana Harus Jadi Budaya, Bukan Sekadar Reaksi Darurat Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Pudyatmoko: Hilirisasi Pertanian Harus Didukung Akses Logistik dan Keuangan Inklusif Rabu, 29 Okt 2025
  • 25 Kelurahan di Semarang Terendam Banjir, Wali Kota Agustina Imbau Warga Segera Mengungsi Rabu, 29 Okt 2025
  • Delapan Hari Banjir Semarang Tak Surut, Ribuan Warga Masih Terjebak Genangan Rabu, 29 Okt 2025
  • 16 Perjalanan Kereta Dibatalkan Akibat Banjir Kaligawe, Jalur Rel Masih Tergenang Rabu, 29 Okt 2025

Berita Lainnya

JatengNasional

Heri Londo: Nasionalisme Tak Boleh Kaku, Harus Tumbuh Bersama Zaman

Rabu, 29 Okt 2025
BeritaJatengPeristiwa

Heri Pudyatmoko: Mitigasi Bencana Harus Jadi Budaya, Bukan Sekadar Reaksi Darurat

Rabu, 29 Okt 2025
DaerahEkonomiJatengTeknologi

Heri Pudyatmoko: Hilirisasi Pertanian Harus Didukung Akses Logistik dan Keuangan Inklusif

Rabu, 29 Okt 2025
BeritaDaerahPeristiwaSemarang

25 Kelurahan di Semarang Terendam Banjir, Wali Kota Agustina Imbau Warga Segera Mengungsi

Rabu, 29 Okt 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?