INDORAYA – Sebuah pohon trembesi berusia 50 tahun di SMAN 1 Semarang tumbang pada Jumat (03/02/2023) sekira pukul 07.13 WIB. Dalam foto yang diterima Indoraya, akar pohon trembesi yang menjalar tersebut tampak tercerabut dari tanah.
Wakil Kepala Bagian Humas SMAN 1 Semarang, Eko Adinuryadin menceritakan, tidak ada tanda apa-apa saat pohon yang memiliki tinggi 12 meter tersebut tumbang.
Saat itu, ada guru dan beberapa siswa yang sedang melakukan KBM mapel olahraga di lapangan berdekatan dengan lokasi kejadian. Para civitas akademik yang melihatnya seketika langsung terkejut.
“Tadi saat itu bapak ibu guru di Aula Besar dan anak-anak persiapan olahraga di lapangan juga. Dari bapak ibu yang menyaksikan, seakan-akan akarnya itu ada yang ngangkat, terus roboh begitu,” ujarnya kepada Indoraya melalui panggilan WhatsApp, Jumat (03/02/2023) siang.
Pohon trembesi dengan diameter 2 meter itu roboh ke arah lapangan bola volly dan menimpa gawang lapangan sepak bola. Akar pohon yang menjalar juga tampak tercerabut dari tanah.
“Batangnya gede banget. Diameternya mungkin sekitar 2 meter. Kondisinya sudah lapuk dan akarnya membusuk,” ungkap Eko.
Namun beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Adapun dampaknya, pelajaran olahraga yang dilakukan di lapangan menjadi terganggu serta harus dilakukan evakuasi pohon tumbang tersebut.
“KBM di kelas tidak terganggu, tetapi kegiatan di lapangan terganggu. Karena pohon tumbang itu tidak bisa digunakan lapangannya, memang kena gawang sepak bola, sehingga terganggu aktivitasnya,” ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, SMAN 1 Semarang langsung melapor ke komite sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk meminta saran terkait penanganan pohon itu.
Sekaligus juga meminta saran untuk penanganan pohon-pohon lain di SMAN 1 Semarang yang sudah tua dan rawan tumbang saat ada angin kencang.
“Kita tidak bisa mengevakuasi karena keterbatasan. Ini kami bersurat ke pemerintah provinsi untuk dilanjutkan dengan evakuasi pohon yang tumbang,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang. Eko berharap, pohon yang tumbang tersebut bisa segera dievakuasi agar siswa dapat kembali belajar dengan nyaman.
“Mungkin nanti akan dievakuasi secepatnya, evakuasi masih menunggu tindakan selanjutnya, mungkin dari Disperkim. Pohonnya nanti akan dipotong dulu karena kan banyak ranting-rantingnya,” ungkapnya.