INDORAYA – Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indarto menjamin ketersediaan air bersih di musim kemarau 2023. Pihaknya optimis warga Kota Semarang tidak akan terdampak kekeringan.
Menghadapi ancaman kekeringan memasuki musim kemarau ini, PDAM Tirta Moedal Kota Semarang telah menyiapkan suplai air cadangan untuk sumber air yang biasanya mengalami penyusutan.
“Semarang sih aman lah ya, sekarang kita disuplai, Semarang barat terus Semarang Selatan. Yang sumber-sumber biasanya surut pada kemarau mulai diback up dengan sistem lain. Dari timur kita back up ke selatan juga,” kata Yudi kepada Indoraya.news, Jumat (19/5/2023).
Lebih lanjut, PDAM Tirta Moedal Semarang berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait air bersih. Pihaknya juga menyiapkan tangki air di saat darurat.
“Kalau ada yang emergency banget kita juga siapkan tangki air buat mereka. Jadi menurut saya gak masalah sih kemarau ini. Kita komitmen lah gimana caranya mereka tetap bisa dapat air di saat kemarau,” imbuh Yudi.
Ia mengatakan, back up system berupa distribusi dari satu sumber air untuk masyarakat di wilayah lain dapat membantu mengatasi kekeringan. Terlebih sistem bendung juga digunakan untuk wilayah Semarang bagian barat dan timur.
Dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat, PDAM Tirta Moedal menggunakan dua sumber. 20 persen dari air dalam tanah atau air sumur dan 80 persen dari air permukaan (sungai, waduk, bendungan).
“Kalau 20 persen itu pakai mata air atau air tanah. Jadi air di dalam sumur-sumur itu yang perlu kita waspadai. Karena potensi air sumur surut 20 hingga 30 persen,” ungkap Yudi.
Adapun pemanfaatan air permukaan seperti dari sungai, waduk, dan bendungan, PDAM Tirta Moedal berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana selaku pemegang kewenangan.
“Air dari waduk, bendungan, sungai, bakal diolah. Karena itu 80 persen kita pakai sumber air dari permukaan. BBWS yang punya kewenangan untuk mengelola itu,” beber Yudi.
Terakhir, Yudi mengimbau warga yang masih menggunakan air tanah untuk bergabung dengan PDAM Tirta Moedal. Menurutnya, dari sisi kuantitas dan kualitas tidak jauh berbeda.
“Penting juga untuk menghemat air. Biasnya masyarakat otomatis itu, kalau kemarau harus irit, nampung air ditandon mereka. Mereka sudah menyesuaikan diri sendiri biasanya,” pungkasnya.


