INDORAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bergerak cepat menanggulangi banjir yang melanda sejumlah wilayah, terutama Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Pantura selama beberapa hari terakhir.
Untuk menekan intensitas hujan, Pemprov Jateng menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC).
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari berturut-turut, mulai 25 hingga 29 Oktober 2025. Adapun frekuensi penyemaian dilakukan tujuh kali setiap hari, dari pukul 07.00 hingga 23.30 WIB.
“Operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah dilakukan tujuh kali dalam sehari. Kami bekerja sama dengan BNPB, BMKG, dan operator penerbangan dari Maksimal Sukses Sejahtera. Kegiatan dimulai pukul tujuh pagi hingga hampir tengah malam, dengan sasaran awan di wilayah Pantai Selatan, Pantura, hingga Pantura bagian timur,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Jawa Tengah, Muhamad Chomsul, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (28/10/2025).
Chomsul menjelaskan, kegiatan OMC sudah berjalan selama tiga hari dan ditargetkan rampung pada 29 Oktober.
Ia menegaskan, upaya ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Terutama karena Jawa Tengah kini memasuki musim hujan, dengan puncaknya diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari 2026.
Posko tim gabungan OMC yang berpusat di Bandara Ahmad Yani Semarang, saat ini masih terus memantau kondisi atmosfer. Jika dibutuhkan, operasi dapat diperpanjang menyesuaikan situasi lapangan.
“Ada dua tim yang kami libatkan, masing-masing terdiri dari empat hingga lima orang: satu pilot, satu kopilot, dan tiga petugas penyemai. Setiap penerbangan membawa sekitar satu ton garam dan kalsium oksida. Sementara itu, lima hingga enam petugas lain memantau dampak kegiatan di lapangan,” jelasnya.
Menurut Chomsul, OMC difokuskan untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Pantura Semarang yang kerap menjadi langganan banjir.
Selain itu, lanjutnya, operasi juga dilakukan di Kabupaten Grobogan untuk mengurangi debit air di daerah aliran sungai besar.
“Fokus utama kami adalah mengurangi dampak banjir di kawasan Pantura, khususnya Kaligawe Semarang,” ungkapnya.
“Di Grobogan, kami berupaya menekan curah hujan agar sungai-sungai besar tidak meluap. Sementara itu, mitigasi di wilayah lain tetap dilakukan lewat sistem darat seperti pompanisasi, dan dari udara melalui OMC,” sambungnya.
Terkait pembiayaan, seluruh kebutuhan operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah ditanggung sepenuhnya oleh BNPB. Mulai dari pesawat, kru penerbangan, hingga bahan penyemaian awan.
“Kami tidak mengetahui pasti total anggarannya karena seluruhnya ditanggung BNPB, termasuk bahan semai dan operasional pesawat. Pemprov Jateng hanya menjadi penerima manfaat. Yang jelas, biayanya cukup besar, dan sulit jika harus ditanggung daerah sendiri,” pungkasnya.


