INDORAYA – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mempresentasikan konsep pembangunan wilayah yang dipimpinnya selama lima tahun ke depan di hadapan anggota Komisi II DPR RI.
Luthfi menjelaskan problem yang dihadapi, perencanaan, serta program yang telah dilakukan di Jawa Tengah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI, di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda tersebut, Ahmad Luthfi menuturkan pembangunan Jateng 2025-2030. Di tahun pertama ia memimpin, Jateng akan fokus pada pembangunan infrastruktur.
Pembangunan yang linier ini sudah disepakati oleh 35 bupati dan wali kota. Sebagian besar alokasi anggaran ditekankan untuk menyasar program infrastruktur, baik jalan, pertanian, hingga pendidikan. Sebab, infrastruktur merupakan layanan dasar.
“Tahun ini infrastruktur digenjot habis. Pembangunannya fokus, tak di ecer-ecer atau di incrit-incrit. Butuh kebersamaan dari pusat, Provinsi, dan kabupaten/kota,” kata Ahmad Luthfi.
Pada 2026, Jateng akan fokus pada program swasembada pangan untuk menjaga sekaligus menguatkan posisi Jateng sebagai lumbung pangan nasional. Pada tahun 2024, luas lahan yang ditanami ada 1,5 juta hektare dan menghasilkan hampir 8,8 juta ton.
Jateng pada tahun 2024 menjadi provinsi kedua yang berkontribusi pangan ke nasional. Di bulan Januari – April 2025 ini, luas lahan yang telah ditanami ada 731 ribu hektare dan hasil panen sudah mencapai 4,9 juta ton. Tahun ini Jateng ditarget memproduksi 11 juta ton.
Di tahun 2027, Jateng bakal fokus dalam pembangunan pariwisata. Kemudian di tahun 2028 peningkatan dan pemerataan ekonomi berbasis potensi desa dan industri hijau.
Sedangkan pada 2029, program yang akan digenjot Ahmad Luthfi adalah menumbuhkan daya saing daerah menuju Jateng maju berkelanjutan. Adapun pada 2030 adalah perwujudan Jateng yang maju dan berkelanjutan.