INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko menegaskan bahwa desa memainkan peran yang sangat vital dalam upaya pembangunan berkelanjutan di Jawa Tengah. Menurutnya, desa sebagai unit terkecil dalam struktur pemerintahan memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.
Heri menyebutkan bahwa pembangunan desa bukan hanya tentang pembangunan fisik, seperti infrastruktur jalan dan fasilitas umum, tetapi juga mencakup pemberdayaan masyarakat desa untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara menyeluruh.
Oleh karena itu, kata Heri, perlu ada perhatian khusus dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk memastikan bahwa pembangunan desa dilaksanakan dengan pendekatan yang memperhatikan keberlanjutan jangka panjang.
“Desa harus menjadi ujung tombak dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan pengelolaan sumber daya alam yang bijak, serta pemberdayaan masyarakat yang optimal, desa dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Heri juga mengungkapkan bahwa pembangunan desa yang berkelanjutan mencakup tiga pilar utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Oleh karena itu, kata Heri, setiap kebijakan yang diterapkan di desa harus mampu memberikan manfaat jangka panjang, baik dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat, perlindungan terhadap alam, maupun peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

Sektor Pertanian dan Sumber Daya Alam Desa
Sektor pertanian, yang menjadi andalan utama banyak desa di Jawa Tengah, menurut Heri, perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hal pengelolaan yang berkelanjutan.
“Pemberdayaan petani di desa harus didorong dengan pendidikan dan pelatihan yang tepat mengenai teknologi pertanian yang ramah lingkungan,” ujarnya.
“Selain itu, pemanfaatan hasil pertanian yang lebih maksimal, seperti pengolahan produk olahan, juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian,” lanjutnya.
Di samping sektor pertanian, Heri juga mengingatkan akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam desa secara berkelanjutan. Termasuk perlindungan terhadap hutan dan ekosistem alam lainnya yang ada di kawasan desa.
“Dengan melibatkan masyarakat desa dalam kegiatan pelestarian lingkungan, seperti reboisasi dan konservasi alam, diharapkan dapat tercipta keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam,” jelasnya.
Selain fokus pada sektor pertanian dan sumber daya alam, Heri juga mendorong agar program pemberdayaan masyarakat desa lebih digalakkan.
Pemberdayaan ini, menurutnya, dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat desa, memperkuat jaringan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta meningkatkan kapasitas kelembagaan di tingkat desa.
“Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, kita perlu memastikan bahwa masyarakat desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif berpartisipasi,” tegasnya.
“Mereka (masyarakat) harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, terutama terkait dengan program-program yang berdampak langsung terhadap kehidupan mereka,” pungkasnya.