Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Heri Pudyatmoko Ajak Pemuda Jadikan Gotong Royong Sebagai Bahasa Perlawanan Terhadap Individualisme
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
RagamTeknologi

Heri Pudyatmoko Ajak Pemuda Jadikan Gotong Royong Sebagai Bahasa Perlawanan Terhadap Individualisme

By Ainun Nafisah
Senin, 27 Okt 2025
2.6k Views
Share
2 Min Read
Heri Pudyatmoko alias Heri Londo Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah
SHARE

INDORAYA — Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang mendorong masyarakat semakin individualistis, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko mengajak generasi muda untuk kembali menanamkan semangat gotong royong sebagai nilai dasar kehidupan sosial dan politik.

Menurut Heri, kemajuan teknologi dan ekonomi seharusnya tidak menjauhkan manusia dari nilai-nilai kemanusiaan. Justru di era disrupsi, gotong royong harus dimaknai ulang—bukan sekadar tradisi lama, tetapi bahasa perlawanan terhadap sikap acuh dan egoisme sosial yang kian meluas.

“Kita tidak sedang kekurangan kecerdasan digital, tapi kekurangan kepedulian sosial. Gotong royong itu bukan hanya kerja bakti atau slogan lama, tapi kesadaran bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian,” katanya.

Ia menilai, fenomena meningkatnya individualisme di kalangan muda sering muncul dalam bentuk “keterasingan digital,” di mana seseorang tampak aktif di dunia maya, namun kehilangan empati dalam dunia nyata. Dalam konteks ini, gotong royong bisa menjadi alat penyembuh sosial (social healing) dan memperkuat solidaritas lintas kelompok.

“Pemuda hari ini hidup di era yang penuh tantangan identitas. Gotong royong bisa menjadi bahasa yang menyatukan, bukan sekadar antara desa dan kota, tapi antara generasi dan lapisan sosial,” jelasnya.

Ilustrasi: Pentingnya menyatukan kekuatan dengan budaya gotong royong.

Heri juga menegaskan bahwa gotong royong bukan hanya soal aksi sosial, tetapi juga cara berpikir kolektif dalam menyelesaikan persoalan publik. Misalnya, dalam konteks pembangunan desa, pendidikan, dan penanganan bencana, semangat kolaboratif terbukti lebih efektif dibanding pendekatan individual.

“Pemerintah bisa membuat program, tapi tanpa partisipasi masyarakat, semua hanya berhenti di atas kertas. Gotong royong itu energi rakyat. Kalau pemuda memulai, perubahan akan mengalir ke seluruh lapisan,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa individualisme yang ekstrem bisa melemahkan rasa kebangsaan dan menumbuhkan apatisme terhadap isu-isu publik.

Karena itu, ia mendorong agar sekolah, komunitas pemuda, hingga lembaga sosial mulai menghidupkan kembali ruang dialog dan kerja bersama.

“Kita butuh generasi yang tidak hanya cerdas berpikir, tapi juga mau turun tangan. Menjadi manusia sosial adalah puncak dari pendidikan. Gotong royong itu bukan masa lalu, itu masa depan Indonesia,” pungkasnya. [Adv]

TAGGED:Budaya Gotong RoyongHeri PudyatmokoMelawan Individualisme
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Banjir Semarang Masih Belum Surut, Wapim DPRD Jateng Minta Akses Kesehatan Diperkuat Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Londo: Nasionalisme Tak Boleh Kaku, Harus Tumbuh Bersama Zaman Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Pudyatmoko: Mitigasi Bencana Harus Jadi Budaya, Bukan Sekadar Reaksi Darurat Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Pudyatmoko: Hilirisasi Pertanian Harus Didukung Akses Logistik dan Keuangan Inklusif Rabu, 29 Okt 2025
  • 25 Kelurahan di Semarang Terendam Banjir, Wali Kota Agustina Imbau Warga Segera Mengungsi Rabu, 29 Okt 2025
  • Delapan Hari Banjir Semarang Tak Surut, Ribuan Warga Masih Terjebak Genangan Rabu, 29 Okt 2025
  • 16 Perjalanan Kereta Dibatalkan Akibat Banjir Kaligawe, Jalur Rel Masih Tergenang Rabu, 29 Okt 2025

Berita Lainnya

BeritaKesehatanPeristiwaSemarang

Banjir Semarang Masih Belum Surut, Wapim DPRD Jateng Minta Akses Kesehatan Diperkuat

Rabu, 29 Okt 2025
JatengNasional

Heri Londo: Nasionalisme Tak Boleh Kaku, Harus Tumbuh Bersama Zaman

Rabu, 29 Okt 2025
BeritaJatengPeristiwa

Heri Pudyatmoko: Mitigasi Bencana Harus Jadi Budaya, Bukan Sekadar Reaksi Darurat

Rabu, 29 Okt 2025
DaerahEkonomiJatengTeknologi

Heri Pudyatmoko: Hilirisasi Pertanian Harus Didukung Akses Logistik dan Keuangan Inklusif

Rabu, 29 Okt 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?