INDORAYA – Suasana akrab terasa di Warung Soto Pak Wito, Jalan Kariadi 96 Semarang, Selasa (28/10/2025) saat Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, duduk bersama komunitas disabilitas.
Pada kesempatan itu, Gubernur Ahmad Luthfi berbaur dengan Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) Semar Cakep dan Komunitas Sahabat Difabel (KSD).
Dalam pertemuan sederhana itu, Luthfi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus berpihak dan hadir bagi kaum difabel.
“Saya tidak akan pernah malu, tidak pernah canggung dengan anak-anak kita, karena difabel merupakan garis yang harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Luthfi yang mengenang sang putra yang juga penyandang disabilitas.
Suasana makin hangat saat anak-anak dari komunitas difabel tampil membacakan puisi dan menyanyikan lagu “Harta Berharga”. Luthfi terlihat tersenyum bangga dan berkali-kali menepuk tangan, seolah menjadi ayah bagi semua anak di ruangan itu.
“Pengabdian kepada anak-anak kita merupakan amal yang akan dicatat. Anak-anak inilah nanti yang menuntun amal kita saat kembali kepada-Nya,” ucap dia.
Tak hanya berbagi kisah, sebagai Gubernur, Luthfi juga memastikan dukungan konkret dari pemerintah. Ia menyebut seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah telah memiliki program khusus bagi penyandang disabilitas.
“Pemerintah wajib hadir, negara hadir untuk memberikan jaminan terkait pekerjaan, keterampilan, dan UMKM bagi mereka,” tegas Mantan Kapolda Jateng tersebut.
Melalui program Kecamatan Berdaya, lanjut Luthfi, Pemprov Jateng juga membuka ruang pelatihan dan pemberdayaan bagi kelompok disabilitas, perempuan, hingga pemuda desa.
“Kita dorong agar mereka punya daya guna, agar bahagia di tengah keterbatasan,” ujarnya.
Makan soto siang itu mungkin sederhana, tapi maknanya dalam. Di balik semangkuk kuah hangat, terjalin rasa kebersamaan, kasih, dan tekad untuk terus memperjuangkan kesetaraan bagi semua anak bangsa.


