INDORAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng meminta masyarakat menyiapkan cadangan air. Hal tersebut disampaikannya setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemarau di Jateng akan tiba lebih awal pada Mei mendatang.
Kepala BPBD Jateng Bergas Catursasi mengatakan, pihaknya masih terus menyebarluaskan informasi dari BMKG itu terhadap masyarakat. Sehingga, mereka memahami Mei nanti ada hidrometrologi kering yang terjadi akibat muson elnino.
“Kalau elnino ini laki-laki, biasanya terjadi kering, berarti akan terjadi kemarau panjang. Dampak yang pasti terjadi pasti kekurangan air bersih, kalau sudah seperti ini, pertama warga diinformasikan dan kedua menyiapkan warga untuk menampung air, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali ya,” kata Bergas di sela rapat koordinasi perencanaan penanggulangan banjir yang digelar Kementrian PUPR di Hotel Gumaya, Selasa (07/3/2023).
Bergas mengimbau agar air hujan tetap ditampung dan dimanfaatkan seefisien mungkin sebagai sumber persediaan air.
“Lakukan penyaringan dan pemfilteran terhadap air yang ada dengan memberdayakan masyarakat berkaitan filterisasi air kebutuhan sehari-hari,” tandasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Arie Setiadi Moerwanto mengatakan pihaknya mulai mengatur bendungan untuk menampung air menghadapi kemarau Mei mendatang.
“Kita harus mulai mengatur tampungan air di bendungan yang ada. Lalu akan merevitalisasi sumur-sumur air tanah yang ada. Dalam kondisi tertentu, direktorat jenderal cipta karya juga akan memasok mobil tangki,” kata Arie.
Akan tetapi, pihaknya tetap meminta masyarakat berhemat agar tidak mengalami krisis air bersih. Kemudian Bersiap menyesuaikan pola tanam untuk mencegah kerugian dan gagal panen.
“Tapi kita harus mulai berhemat. Kemudian pola tanamnya kita siap. Menjelang musim kemarau jangan menanam padi misalnya dan mulai nanam palawija pada kondisi tersebut,” pungkasnya.
Diketahui, BMKG memprediksi Jateng, Yogyakarta, sebagian besar Jabar, sebagain besar Banten, Pulau Sumatera bagian selatan, dan Papua bagian selatan akan mengalami kemarau pada Mei mendatang.