Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: BPBD Ungkap Pantura Jateng Rawan Banjir, Wilayah Pegunungan Rawan Longsor
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Jateng

BPBD Ungkap Pantura Jateng Rawan Banjir, Wilayah Pegunungan Rawan Longsor

By Athok Mahfud
Selasa, 17 Des 2024
69 Views
Share
3 Min Read
Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)
SHARE

INDORAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkap bahwa wilayah Pantai Utara (Pantura) rawan bencana banjir sementara wilayah pegunungan tengah rawan tanah longsor.

Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, sejak September 2024, Jateng memasuki musim hujan. Oleh sebab itu, pemerintah daerah di 35 kabupaten/kota diminta waspada terkait potensi banjir, longsor, dan angin kencang.

“Prakiraan BMKG mulai September-November sudah masuk di musim hujan, di mana puncaknya nanti di Februari, nanti kita akan beralih musim lagi disekitaran April-Mei,” katanya, belum lama ini.

Dia melanjutkan, berdasarkan pemetaan BPBD Jateng, daerah rawan bencana longsor berada di pegunungan tengah dan sekitar pegunungan atau pebukitan. Kemudian daerah dataran rendah seperti Pantura memiliki potensi bencana rob sampai banjir.

“Sering longsor di daerah pegunungan. Banjir daerah kota-kota di daerah Pantura, itu jelas Pantura Utara, Pansela, itu daeah punya potensi banjir. Tapi kalau yang tengah kota-kota yang di daerah Tengah, Jawa Tengah, punya potensi longsor,” ungkap Bergas.

Lebih lanjut, pihaknya meminta masyarakat untuk selalu waspada, mengetahui peta daerah masing-masing, serta karakteristik bencana. Tujuannya yakni bila terjadi bencana, masyarakat tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapinya.

“Saatnya untuk bersiap dengan apa yang harus dilakukan, entah itu penyelamatan harta benda di wilayah banjir. Kalau longsor, tidak tinggal di ruang dekat titik atau dinding longsor. Apabila hujan deras berdurasi panjang, segera bergeser dahulu. Terus talang air itu menciptakan longsor di permukiman,” ucap dia.

Sementara BMKG Stasiun Ahmad Yani Semarang memprediksi cuaca ekstrem akan melanda 35 kabupaten/kota secara merata mulai 12 hingga 18 Desember 2024.

Hal ini disebabkan oleh gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dan bibit siklon tropis di Selatan pulau Jawa dan Nusa Tenggara yang menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jawa Tengah.

“Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif [awan Cumulunimbus] yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah,” kata Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang.

Pihaknya meminta warga tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi. Selain itu penting untuk selalu memantau perkembangan cuaca terkini melalui website maupun media sosial BMKG.

“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana dihimbau untuk terus waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” ucap dia.

TAGGED:Banjir jatengbencana JatengBPBD JatengCuaca Jatenginfo cuaca jatengJateng Rawan Banjir
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Banjir Semarang Masih Belum Surut, Wapim DPRD Jateng Minta Akses Kesehatan Diperkuat Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Londo: Nasionalisme Tak Boleh Kaku, Harus Tumbuh Bersama Zaman Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Pudyatmoko: Mitigasi Bencana Harus Jadi Budaya, Bukan Sekadar Reaksi Darurat Rabu, 29 Okt 2025
  • Heri Pudyatmoko: Hilirisasi Pertanian Harus Didukung Akses Logistik dan Keuangan Inklusif Rabu, 29 Okt 2025
  • 25 Kelurahan di Semarang Terendam Banjir, Wali Kota Agustina Imbau Warga Segera Mengungsi Rabu, 29 Okt 2025
  • Delapan Hari Banjir Semarang Tak Surut, Ribuan Warga Masih Terjebak Genangan Rabu, 29 Okt 2025
  • 16 Perjalanan Kereta Dibatalkan Akibat Banjir Kaligawe, Jalur Rel Masih Tergenang Rabu, 29 Okt 2025

Berita Lainnya

JatengNasional

Heri Londo: Nasionalisme Tak Boleh Kaku, Harus Tumbuh Bersama Zaman

Rabu, 29 Okt 2025
BeritaJatengPeristiwa

Heri Pudyatmoko: Mitigasi Bencana Harus Jadi Budaya, Bukan Sekadar Reaksi Darurat

Rabu, 29 Okt 2025
DaerahEkonomiJatengTeknologi

Heri Pudyatmoko: Hilirisasi Pertanian Harus Didukung Akses Logistik dan Keuangan Inklusif

Rabu, 29 Okt 2025
BeritaDaerahPeristiwaSemarang

25 Kelurahan di Semarang Terendam Banjir, Wali Kota Agustina Imbau Warga Segera Mengungsi

Rabu, 29 Okt 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?