INDORAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat sebanyak 233 kejadian bencana di pertengahan tahun 2023, terkhusus selama periode bulan Juni hingga Juli.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa menyebut, pada bulan Juni, tercatat telah terjadi sedikitnya 121 kejadian. Sementara di periode Juli, kejadian bencana tercatat 112 kejadian.
“Sepanjang bulan Juni-Juli 2023 telah terjadi sedikitnya 233 kejadian bencana dengan proporsi kejadian bulan Juni 121 kejadian dan Juli 112 kejadian,” ujarnya saat dihubungi Indoraya.news, Selasa (1/8/2023).
Dari total kejadian bencana di dua bulan tersebut, terjadi 109 kebakaran rumah dan pemukiman, 47 kebakaran hutan dan lahan, serta sisanya kejadian bencana secara umum seperti angin, longsor, dan lain-lain.
Kejadian bencana terbanyak ada di Kota Semarang dengan 30 kejadian. Lalu disusul Kabupaten Klaten 21 kejadian, serta Kabupaten Grobogan dan Sragen masing-masing 19 kejadian bencana, dan sisanya tersebar di daerah lain.
“Kota Semarang menjadi daerah terdampak bencana paling banyak, diikuti Klaten, Grobogan, dan Sragen di urutan Kedua, ketiga dan Keempat,” imbuh Dikki.
Jumlah kebakaran rumah/permukiman sebanyak 109. Terbanyak di Grobogan 16 kejadian. Kota Semarang dan Kabupaten Semarang masing-masing 13 dan 10 kejadian kebakaran rumah. Sisanya di kabupaten/kota lain di Jateng.
“Dalam kurun waktu tersebut, 33 rumah rusak berat, 16 rumah rusak sedang dan 25 rumah rusak ringan,” ungkap Dikki.
Sementara kebakaran hutan dan lahan periode Juni-Juli 2023 tercatat 47 kejadian. Terbanyak di Klaten 17 kebakaran, 9 di Sragen dan 4 Sukoharjo, serta sisanya di kabupaten/kota lainnya.
“Bulan Juni-Juli 2023 telah terjadi sedikitnya 47 kali kejadian kebakaran hutan dan lahan di Jawa Tengah. Dalam kurun waktu tersebut, 82,2342 Hektar lahan terbakar,” ungkap Dikki.