INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko menegaskan bahwa pembangunan sejati Jawa Tengah harus berakar dari desa. Menurutnya, desa adalah fondasi sosial, ekonomi, sekaligus budaya yang selama ini menopang keberlangsungan daerah. Karena itu, pemberdayaan akar rumput menjadi kunci agar pembangunan tidak hanya berhenti pada simbol dan slogan, melainkan benar-benar menghadirkan kesejahteraan.
“Kalau kita bicara Jawa Tengah, jangan hanya lihat kota besar seperti Semarang atau Solo. Lihatlah desa-desa yang menjadi denyut utama kehidupan. Dari desa, lahir ketahanan pangan, kekuatan budaya, dan gotong royong yang menjadi identitas kita,” ujar Heri.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Jawa Tengah memiliki 7.809 desa/kelurahan yang tersebar di 29 kabupaten dan 6 kota. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen penduduk Jateng masih tinggal di wilayah perdesaan, dengan dominasi sektor pertanian dan UMKM skala kecil sebagai mata pencaharian utama.
Heri menilai, jika desa dibiarkan berjalan sendiri tanpa dukungan kebijakan yang berpihak, kesenjangan pembangunan akan terus melebar.
“Pemberdayaan akar rumput bukan hanya soal bantuan dana, tapi tentang bagaimana regulasi, anggaran, dan program pemerintah memberi ruang desa untuk tumbuh dengan potensinya sendiri,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjadikan komunitas lokal sebagai mitra strategis. Menurut Heri, pengalaman desa dalam menjaga pangan, mengembangkan kerajinan, hingga mengelola wisata lokal adalah modal berharga yang harus difasilitasi.
“Kekuatan desa ada pada kemandiriannya. Tugas kita adalah memastikan regulasi dan anggaran hadir untuk memperkuat, bukan melemahkan,” tambahnya.
Lebih jauh, Heri mendorong agar DPRD bersama pemerintah provinsi menata ulang prioritas pembangunan yang lebih berpihak pada desa. Misalnya dengan memperkuat akses pendidikan di perdesaan, mempermudah pemasaran hasil panen petani, hingga memperluas jaringan digital agar desa tidak tertinggal dalam arus teknologi.
“Kalau desa kuat, Jawa Tengah akan kokoh. Karena desa bukan sekadar halaman belakang, tapi fondasi dari seluruh pembangunan kita,” pungkasnya.