INDORAYA – Sebanyak lima bus yang diduga mengangkut suporter PSS Sleman dan satu mobil pribadi milik pegawai Kemenag Jateng yang sedang terparkir mengalami pecah kaca karena dilempari batu yang diduga dilakukan oknum suporter PSIS Semarang.
Hal itu terjadi usai laga pekan ke-21 BRI Liga 1 2023/2024, di Stadion Jatidiri Kota Semarang pada Minggu (3/12/2023) malam.
Kericuhan tidak hanya terjadi di dalam stadion saja, melainkan mereka berlanjut di luar stadion atau tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, Kota Semarang.
“Mereka dihentikan sebanyak 30 orang pengendara sepeda motor yang kemudian melakukan pelemparan pada bus tersebut. Akibatnya, 5 bus mengalami kaca pecah dan satu kendaraan milik anggota Kemenag Jateng yang kebetulan parkir, akhirnya pecah juga,” ungkap Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu saat dikonfirmasi Indoraya di kantornya, Senin (4/12/2023).
Ironisnya lagi, salah satu sopir dan kernet yang diduga mengangkut suporter PSS Sleman diancam hingga dijarah oleh oknum suporter klub sepakbola Kota Semarang itu.
“Selain itu juga kernet bus salah satu kendaraan tersebut diambil uang di dompetnya sebanyak 1 juta. Dan ada satu sopirnya juga diambil,” sambungnya.
Ditanya soal apakah kericuhan juga terjadi di dalam stadion, Satake menyebut saat di stadion tersebut bisa dikendalikan oleh pihaknya.
Namun keributan kembali terjadi, kata dia, ketika para suporter PSIS Semarang dan PSS Sleman keluar dari Stadion Jatidiri Kota Semarang.
“Kalau di stadion itu bisa diselesaikan dan bisa dikendalikan. Penonton bisa kembali ke tribun untuk menonton kembali. Ini pas selesai ya, kendaraan bus yang mengangkut suporter itu (PSS Sleman) itu hingga terjadi seperti itu,”
papar dia.
Saat ini, pihaknya tengah menyelidiki dan mencari pelaku yang terlibat atas kericuhan yang menyebabkan lima bus dan satu mobil mengalami kaca pecah.
“Polrestabes Semarang telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi kurang lebih ada 13 orang yang sudah dilakukan pemerintah. Dan untuk para pelaku atau yang melakukan pelemparan masih dilakukan penyelidikan,” ujarnya.


