INDORAYA – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, akan mengembangkan penanaman padi, dengan mengandalkan pupuk dan pestisida organik, di Desa Kedungasem.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, ketika menghadiri panen padi di lahan milik Kurdianto, warga Dusun Kedung Watu, belum lama.
Menurut Agus, padi varietas Cakrabuana yang ditanam tanpa menggunakan pupuk dan pestisida anorganik, ternyata memberikan hasil cukup bagus.
“Kami berencana mereplikasi model budi daya ini, dalam kawasan lebih luas di Kedungasem. Akan kami mulai dengan penyamaan persepsi petani, dalam satu kelompok atau kawasan, untuk mencontoh cara yang dilakukan mas Kurdianto,” kata dia, seperti dirilis Rembangkab.go.id.
Sementara itu, Kurdianto menuturkan, usahanya untuk melakukan budi daya padi dengan mengandalkan pupuk organik, ternyata membuahkan hasil cukup menggembirakan.
Padi hasil pengembangan Balitbangtan Kementerian Pertanian, yang dia tanam 85 hari lalu, mampu memberikan hasil panen, yang jika dikonversikan mencapai 11,4 ton per hektare.
Seperti banyak petani lain di wilayah itu, dia bertanam padi di lahan seluas 2.000 meter persegi.
“Bersyukur, alhamdulillah, ternyata hasilnya tidak kalah dengan yang pakai anorganik. Kalau perbandingannya mungkin di bulirnya lebih berat daripada yang pakai anorganik,” kata dia.
Dia mengatakan, tekadnya untuk memanfaatkan pupuk organik memang sudah bulat. Hal itu karena dia tidak hanya mementingkan keuntungan pribadi, melainkan juga mewujudkan pangan sehat di Kabupaten Rembang. (IR)