Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: DPRD Jateng Tekankan Pentingnya Kolaborasi Data Kesehatan antara Pemerintah dan Komunitas
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
KesehatanTeknologi

DPRD Jateng Tekankan Pentingnya Kolaborasi Data Kesehatan antara Pemerintah dan Komunitas

By Ainun Nafisah
Minggu, 05 Okt 2025
93 Views
Share
3 Min Read
Heri Londo Wakil Ketua DPRD Jateng
SHARE

INDORAYA — Dalam upaya memperkuat sistem pelayanan kesehatan masyarakat di daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas lokal dalam membangun basis data kesehatan yang terintegrasi dan berbasis kebutuhan nyata warga.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko mengatakan bahwa tantangan utama pelayanan kesehatan saat ini bukan hanya keterbatasan fasilitas, tetapi juga lemahnya koordinasi data lintas lembaga.

Banyak data kesehatan, kata Heri, terutama di tingkat desa dan kelurahan, belum tersinkron dengan baik sehingga berdampak pada efektivitas kebijakan publik.

“Sering kali program kesehatan tumpang tindih karena data antar instansi tidak nyambung. Kita perlu sistem data yang bisa memetakan kebutuhan masyarakat dari bawah, bukan sekadar angka di atas kertas,” katanya.

Ilustrasi: Integrasi data kesehatan berbasis digital.

Menurutnya, pendekatan komunitas berbasis data memungkinkan pemerintah memahami kondisi riil masyarakat — termasuk kasus gizi buruk, kesehatan ibu dan anak, hingga penyakit menular — dengan lebih akurat. Ia mencontohkan, data yang dikumpulkan oleh posyandu dan kader kesehatan sering kali tidak masuk ke sistem kabupaten karena keterbatasan teknologi dan pelatihan.

“Kader posyandu kita sebenarnya punya data paling detail, tapi mereka belum punya dukungan sistem yang memadai. Kalau itu bisa diintegrasikan, penanganan kasus bisa jauh lebih cepat,” tambahnya.

Heri menjelaskan bahwa DPRD mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mengembangkan “Pusat Data Kesehatan Komunitas”, yaitu sistem digital yang menampung laporan kesehatan dari tingkat desa hingga puskesmas secara real time.

Selain itu, kolaborasi lintas sektor antara Dinas Kesehatan, Bappeda, dan perangkat desa juga diperlukan agar data kesehatan bisa digunakan untuk menyusun kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy).

“Kesehatan bukan hanya urusan medis. Ini soal manajemen sosial. Kalau data kuat, intervensinya bisa lebih tepat dan efisien,” ujarnya.

Heri juga menyinggung bahwa program kesehatan nasional seperti penanganan stunting, gizi anak, dan pencegahan penyakit menular akan lebih berhasil jika didukung oleh sistem data yang akurat dan partisipasi warga. Ia berharap pemerintah tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tapi juga ekosistem informasi dan edukasi warga.

“Pemerintah daerah harus melihat warga bukan hanya sebagai penerima manfaat, tapi mitra yang berdaya. Mereka tahu betul kondisi lingkungan dan keluarganya,” tegasnya.

Di sisi lain, DPRD juga mengingatkan agar sistem digitalisasi kesehatan tidak mengesampingkan aspek perlindungan data pribadi. Kolaborasi dengan komunitas harus tetap menjaga keamanan informasi dan menghormati privasi warga.

“Keterbukaan data itu penting, tapi tetap harus beretika. Jangan sampai data warga bocor atau disalahgunakan,” kata Heri.

Menutup pernyataannya, Heri menyebut bahwa penguatan sistem data berbasis komunitas akan menjadi investasi jangka panjang bagi ketahanan sosial dan kesehatan publik di Jawa Tengah.

“Kalau kita bisa satukan data, koordinasi, dan empati sosial, pelayanan kesehatan kita tidak hanya cepat, tapi juga tepat sasaran dan berkeadilan,” pungkasnya.

TAGGED:Data KesehatanHeri PudyatmokoIntegrasi Data Digital
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Wujudkan Komitmen Sosial, Hotel dan Mal Ciputra Semarang Gelar Donor Darah Tahunan Rabu, 08 Okt 2025
  • Gus Yasin Ungkap Ada Peran Kiai di Balik Rekonsiliasi PPP, Sosoknya Dirahasiakan Rabu, 08 Okt 2025
  • Belasan Tahun Putus Kuliah, Mas Pur Tukang Ojek Pengkolan Senang Bisa Wisuda di UPGRIS Rabu, 08 Okt 2025
  • 1.335 Mahasiswa UPGRIS Diwisuda, 195 Lulus Tanpa Mengerjakan Skripsi Rabu, 08 Okt 2025
  • Sempat Terbelah Lalu Islah, Gus Yasin: Keutuhan Kunci PPP Kembali ke Senayan Rabu, 08 Okt 2025
  • PT BPR BKK Jateng Dorong Semangat Petani Muda Lewat Literasi dan Inklusi Keuangan Selasa, 07 Okt 2025
  • Usai Rentenan Kecelakan, Proyek Perbaikan Jalan di Pati Akhirnya Dipasang Lampu Penerangan Selasa, 07 Okt 2025

Berita Lainnya

Jateng

Jawab Tantangan Demografi dan Inklusi Sosial, Heri Pudyatmoko: Perlu Terjadi Reformasi Tenaga Kerja

Senin, 06 Okt 2025
Jateng

Wapim DPRD Jateng Dorong Penerapan Kuota Pekerja Disabilitas di Sektor Publik dan Swasta

Senin, 06 Okt 2025
EkonomiJateng

Hadapi Penuaan Penduduk di Jateng, Heri Pudyatmoko Sebut Reintegrasi Sosial Jadi Kunci Keberlanjutan

Senin, 06 Okt 2025
Politik

Heri Pudyatmoko: Demokrasi Tak Akan Kuat Tanpa Etika Publik yang Luhur

Minggu, 05 Okt 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?