INDORAYA – Pemerintah menetapkan target alokasi dana sebesar Rp11,07 triliun untuk program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam anggaran tahun 2026.
Anggaran tersebut tercantum dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026.
Secara rinci, dana tersebut akan dialokasikan untuk program beasiswa native LPDP sebesar Rp7,39 triliun, beasiswa gelar dan non-gelar dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sebesar Rp2,94 triliun, beasiswa gelar dan non-gelar Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp735,9 miliar, serta pendanaan riset LPDP sebesar Rp21,5 miliar.
“Dana Abadi Penelitian sebesar Rp1,25 triliun, Dana Abadi Kebudayaan sebesar Rp472,5 miliar, dan Dana Abadi Perguruan Tinggi sebesar Rp945,0 miliar,” tertulis dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026 dikutip Selasa (19/8/2025).
Sementara itu, target penerima beasiswa baru native LPDP pada 2026 sebanyak 8.000 orang dan mahasiswa yang masih berjalan (on-going) berjumlah 13.874 orang. Program pendanaan riset menargetkan 25 riset baru dan 75 riset lanjutan.
Pemerintah menegaskan bahwa tambahan investasi LPDP untuk dana abadi di bidang pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Meningkatkan kualitas perguruan tinggi yang mampu bersaing secara global, meningkatkan jumlah dan kualitas riset di Indonesia, serta tersedianya dana untuk pendidikan antargenerasi,” tulis dokumen tersebut.
Dalam Pidato Kenegaraan terkait RUU APBN TA 2026, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pada 2026 LPDP menargetkan pemberian 4.000 beasiswa.
“2026 LPDP targetnya beri beasiswa sebanyak 4.000 beasiswa,” ucap Prabowo saat pidato pada Jumat (15/8/2026).
Prabowo menjelaskan bahwa besaran beasiswa tersebut menjadi bagian dari visi dan misinya untuk memajukan pendidikan masyarakat demi meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
“Semua untuk mewujudkan generasi cerdas, inovatif, dan produktif, serta bisa bersaing. Kita harus kejar ketertinggalan kita di sains, teknologi, engineering, dan matematika,” tegas Kepala Negara.
Prabowo juga menyampaikan bahwa program penguatan pendidikan tahun 2026 akan mendapatkan anggaran dari APBN sebesar Rp757,8 triliun atau setara 20% dari total anggaran.
Anggaran tersebut mencakup Program Indonesia Pintar untuk 21,1 juta siswa, KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa, serta alokasi gaji dan peningkatan kompetensi guru sebesar Rp178,7 triliun.
“Pemerintah siapkan anggaran pendidikan 20%, yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk 2026, terbesar sepanjang sejarah NKRI,” ujar Prabowo.


