INDORAYA – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membentuk gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana) dan pencegahan kasus stunting. Program itu khusus untuk para perempuan.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Pekalongan Inggit Soraya, menyampaikan gerakan keluarga Gagah Bencana bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta mengajak kaum ibu bisa mandiri dan tanggap bila terjadi bencana.
“Perempuan ini biasanya lebih punya banyak waktu di rumah daripada para bapak. Jadi, mereka harus lebih berani, berhati-hati, cerdas, dan tanggap,” kata dia, di Pekalongan, Senin (14/8/23).
Inggit menilai, musim kemarau nantinya semakin rawan kasus kebakaran hingga harus diwaspadai. Seperti tidak membakar sisa sampah sembarang maupun mematikan kompor setelah memasak.
“Kebakaran bisa terjadi karena keteledoran manusia. Oleh karena itu, kami minta hal itu jangan sampai terjadi dengan meningkatkan kewaspadaan,” ungkap dia.
Selain itu, kata Inggit, Kota Pekalongan juga masih rentan dengan bencana banjir dan rob. Oleh karena itu menurutnya, dibentuk gerakan gagah bencana agar para perempuan nanti tanggap terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan.
“Karena itu, kaum ibu yang sudah mendapat edukasi agar kalau ada anak teridentifikasi stunting maupun kurang gizi, kalau tanggap, kemungkinan besar cepat teratasi supaya tidak memperburuk kondisinya. Kami berharap dengan dibentuknya gerakan ini kaum ibu bisa mandiri sehingga dapat meminimalisasi kejadian tidak semakin parah,” jelas dia.


