Ad imageAd image

Pembiasaan Menarik di SDN Tugurejo 02 Semarang, Adakan Deklarasi Bu Ambar

Dickri Tifani
21 Views
2 Min Read
SDN Tugurejo 02, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengadakan pembiasaan pagi dengan kegiatan yang menarik, yaitu deklarasi Bu Ambar (Budaya Amati, Baca, dan Refleksikan). (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – SDN Tugurejo 02, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengadakan pembiasaan pagi dengan kegiatan yang menarik, yaitu deklarasi Bu Ambar (Budaya Amati, Baca, dan Refleksikan).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan cara murid untuk membaca buku, dan mampu mengamati lingkungan dengan baik.

“Sehingga mampu merefleksikan apa yang sudah dibaca kemudian diimplementasikan pada keseharian,” ujar Kepala SDN Tugurejo 02, Nur Rakhmat kepada wartawan termasuk Indoraya, Kamis (31/10/2024).

Nur Rakhmat menyampaikan, deklarasi ini diikuti 162 siswa, guru dan tenaga pendidik, mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang, hingga orang tua.

Ia menjelaskan, kegiatan Bu Ambar ini dimulai pukul 07.30 sampai dengan 09.00 WIB dengan diawali nderes buku selama 15 menit.

Kemudian, siswa menyimak dan mendengarkan parade baca puisi dari para guru, kepala sekolah, dan orang tua. di SDN Tugurejo 02.

“Puncak bulan bahasa dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya puisi yang sudah ditulis murid,” sambungnya.

Lebih lanjut, Nur Rakhmat menuturkan seluruh siswa dari kelas 1 sampai dengan 6 selama periode 2 bulan sebelumnya Oktober,

Masing -masing siswa tersebut membuat puisi sekaligus dibukukan bersama-sama dengan karya puisi para guru, kepala sekolah serta orang tua siswa.

“Itu sebagai upaya guna meningkatkan literasi dan juga karakter positif dari buku buku yang dibaca siswa dan menerapkannya dalam keseharian siswa,” katanya.

Sementara itu, Amanah, salah satu guru SDN Tugurejo 02 Semarang, berharap kegiatan Bu Ambar benar-benar bisa merefleksikan dan memberikan aksi nyata melalui pengalaman.

“Pengalaman sehari-hari sebagai bentuk belajar dan juga meningkatkan literasi murid,” ucap Amanah.

Salah satu siswa yang membaca puisi, Vanesya merasa senang bisa membuat puisi dan bisa membacakannya di depan rekan-rekan dan para guru.

“Saya senang karena bisa membaca puisi dan latihan menulis puisi bersama teman -teman, meskipun awalnya malu tetapi lama-lama berani membaca puisi juga,” pungkasnya.

Share This Article