INDORAYA – Program layanan kesehatan dan dokter spesialis keliling (Speling) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) disambut antusias oleh masyarakat, termasuk Komunitas Driver Elf Mania Indonesia (KDEMI).
Program ini digelar bertepatan dengan momentum Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) KDEMI yang digelar di Taman Wisata Banyu Roso, Tempuran, Kabupaten Magelang, Minggu (27/4/2025). Kegiatan ini dihadiri sekitar 1.500 anggota dari berbagai daerah di enam provinsi.
Berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada driver dari komunitas tersebut, ditemukan ada sebanyak lima orang yang terindikasi terpapar penyakit tuberkulosis (TBC).
“Ini harus segera ditindaklanjuti. Kelima orang ini akan kami obati hingga tuntas selama enam bulan. Ini bagian dari tugas kita dalam menyelamatkan masyarakat,” kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat memberikan sambutan.
Dari temuan tersebut, pihaknya akan melakukan skrining terhadap seluruh anggota keluarga yang terpapar untuk mencegah penyebaran.
“Kalau ada satu yang terpapar, maka seluruh keluarga harus diskrining. Penyakit ini tidak bisa dibiarkan, karena bisa membahayakan, tidak hanya penderitanya tapi juga lingkungan sekitar,” ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin sempat berinteraksi dengan seorang anak di layanan kesehatan jiwa. Ia mengingatkan akan pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa, terutama pada anak-anak dan remaja.
Ia juga mendorong agar sekolah-sekolah di Jawa Tengah lebih serius mengintegrasikan layanan kesehatan jiwa melalui kolaborasi guru BK, psikolog, dan tenaga medis.
“Kita perlu memastikan anak-anak mendapatkan perhatian khusus. Masalah kesehatan jiwa harus kita ungkap dan tangani bersama,” ucap Gus Yasin.
Dalam kesempatan itu, dia menyammpaikan terima kasih kepada para relawan kesehatan yang aktif melakukan edukasi, memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan, serta mengajak masyarakat untuk tidak malu atau takut melakukan pemeriksaan.
Putra kiai kharismatik asal Rembang KH Maimoen Zubair ini juga menyampaikan apresiasi kepada para driver yang tergabung dalam komunitas tersebut.
“Terima kasih sudah memilih destinasi wisata di Jawa Tengah. Ini bukan hanya memajukan pariwisata, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” kata Gus Yasin.
Dalam acara tersebut, juga diserahkan berbagai bantuan. Mulai dari santunan jaminan kematian dan jaminan hari tua sebesar Rp42,6 juta dan santunan kecelakaan kerja sebesar Rp14 juta kepada anggota KDEMI.
Selain itu diserahkan pula bantuan tabungan dari Bank Jateng hingga paket sembako dari Badan Amil Zakat (Baznas) Provinsi Jateng.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yunita Dyah Kusminar mengatakan sudah melakukan koordinasi untuk menindaklanjuti warga yang terpapar TBC tersebut.
“Kami berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan seterusnya lewat puskesmas untuk skrining pada keluarga. Selain itu juga kami akan koordinasi dengan provinsi lainnya karena organisasi ini gabungan 6 provinsi,” beber dia.
Dikatakan dia, program Speling sendiri diharapkan menjadi gerakan yang semakin masif di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, untuk mempercepat deteksi dini berbagai penyakit menular.
Sementara itu, Ketua Pembina KDEMI, Andi Ramadan, menyampaikan rasa syukur atas dukungan penuh dari pemerintah provinsi Jateng. Ia menegaskan bahwa komunitasnya siap mendukung berbagai program pemerintah ke depan.
“Komunitas kami tersebar di enam provinsi dengan anggota mencapai 15 ribu. Ke depan, kami ingin terus bersinergi, berkontribusi untuk kesejahteraan anggota dan mendukung pembangunan,” kata Andi.


