INDORAYA – Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengunjungi Candi Borobudur, dalam rangka mengecek drainase yang ada di salah satu candi terbesar di Indonesia itu. Kunjungan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Indonesia dan Jerman.
Rombongan Presiden Jerman tiba di kompleks Candi Borobudur, Jumat (17/6/2022) pukul 09.47 WIB. Rombongan kali pertama menuju Kantor Balai Konservasi Borobudur (BKB).
Terlihat rombongan diterima Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi serta beberapa pejabat.
Di kantor BKB, Presiden Steinmeier melihat langsung laboratorium fisik serta meninjau ruangan arsip Memory of the World (MOW). Di mana pemerintah Jerman berperan memberikan bantuan tenaga ahli (expert) pengelolaan arsip pemugaran Candi Borobudur sampai akhirnya mendapatkan status sebagai ‘Ingatan Dunia’ atau Memory of the World.
“Setelah kunjungan di Balai Konservasi Borobudur, Presiden direncanakan akan berkunjung di Candi Borobudur dan menaiki struktur dengan menggunakan alas kaki upanat. Di mana melewati Relief Karmawibhangga di sisi tenggara dan menaiki struktur di lorong 1 melalui sisi timur untuk menerima penjelasan dari pemandu tentang Candi Borobudur dan relief,” kata Kepala BKB Wiwit Kasiyati dalam keterangan tertulis, hari ini.
Menurutnya, Presiden Jerman akan menyaksikan monitoring dan evaluasi drainase di lorong 1 sisi barat dengan menggunakan peralatan bantuan dari pemerintah Jerman.
“Setelah itu direncanakan akan dilakukan penyerahan cendera mata yang akan diserahkan oleh perwakilan masyarakat penerima manfaat dari UNESCO yang didanai oleh pemerintah Jerman,” ujarnya.
Untuk upaya pelestarian Candi Borobudur sebagai warisan dunia, kata Wiwit, Balai Konservasi Borobudur mempunyai program internalisasi, menjalin kemitraan dan membangun jejaring dengan stakeholders dan masyarakat luas.