INDORAYA – Dua program Pemerintah Provinisi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam ajang Innovative Government Award (IGA) pada kategori terinovatif.
Predikat ini naik level dari tahun sebelumnya, yang mendapatkan predikat sangat inovatif. Dua program Pemprov Jateng yang mendapat penghargaan ialah program Samsat Budiman dan program Sister Vira Antar Obat Pasien.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk kepada Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana di Hotel Mercure Mirama, Kota Surabaya, Kamis (5/12/2024).
Program Samsat Budiman dikembangkan oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah. Melalui inovasi ini, masyarakat dimudahkan dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
Layanan online berbasis website tersebut dikelola oleh Bumdes. Layanan ini memungkinkan pembayaran pajak kendaraan tanpa harus ke Kantor Samsat dengan jam buka gerai yang lebih fleksibel.
Sedangkan untuk program Sister Vira Antar Obat Pasien dikembangkan oleh RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto. Inovasi ini menyederhanakan prosedur pengobatan dari 23 langkah menjadi 14 langkah.
Sejumlah fitur yang tersedia antara lain pembayaran obat dengan virtual account, videocall atau Whatsapp pasien dengan petugas farmasi, pelacakan hantaran obat, rating kepuasan pasien, dan sebagainya.
Dengan sistem ini, manfaatnya adalah mampu meningkatkan efisiensi waktu pelayanan, pembayaran obat menjadi lebih cepat, juga menghemat biaya transportasi pasien.
“Alhamdulillah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan penghargaan IGA, dan saat ini mendapatkan kategori provinsi terinovatif,” kata Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana di sela acara penyerahan penghargaan.
Komitmen Pemprov Jateng dalam melakukan budaya inovasi, diikuti oleh kabupaten/ kota. Terdapat empat kabupaten dan satu kota di Jateng yang juga menyandang predikat terinovatif, meliputi Wonogiri, Sragen, Boyolali, Blora, dan Kota Pekalongan.
Dia berkata, raihan prestasi itu patut diapresiasi, mengingat inovasi yang diajukan harus bersaing dengan sekitar 500 kabupaten/kota lain di Indonesia.
“Tentunya ini menggugah kabupaten-kabupaten dan kota yang lain untuk berinovasi,” ujar Nana.
Ia mengatakan, inovasi merupakan bagian dari keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kinerja birokrasi. Melalui inovasi, harapannya, pelayanan kepada masyarakat semakin baik dan juga berdampak pada kesejahteraannya.
Wamendagri RI Ribka Haluk berharap, pemerintah daerah yang berhasil mendapatkan penghargaan tersebut mampu menginspirasi daerah lain dalam memacu dan menumbuhkan inovasi, agar daya saing, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa terus meningkat.
Ribka menambahkan, jumlah inovasi dan partisipasi dalam IGA Award tahun 2024 ini menjadi capaian tertinggi dalam sejarah pelaksanaan IGA dengan kenaikan mencapai 11,14 persen.
Total inovasi yang diikutsertakan sebanyak 31.715 inovasi atau bertambah 3.180 inovasi. Sementara tingkat partisipasinya sebanyak 529 pemda, dari total 546 pemda yang ada di Indonesia.


