INDORAYA – Pasangan suami istri (pasutri) lansia, Mbah Wagiman Samiyem, tampak sumringah. Sambil menyeruput teh hangat dan menikmati jajanan tradisional di ruang tamu, senyum bahagia tidak henti-hentinya mereka tunjukkan.
Di usia senja mereka, pasangan asal Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, kini bisa menikmati hidup yang lebih layak dan sehat di rumah baru bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng).
Rumah baru yang mereka tempati kini merupakan hunian dengan konsep rumah susun panel instan (Ruspin), menggantikan rumah lama mereka yang nyaris roboh.
Dulunya rumah mereka berdinding kayu lapuk, dengan kerangka yang sudah rapuh dan atap yang bocor di sana-sini, membuat ruangan sering terkena panas matahari atau basah saat hujan turun.
Namun kini, rasa khawatir itu telah berubah menjadi rasa aman dan bahagia. Rumah yang mereka tempati sekarang jauh lebih layak dari sebelumnya.
Rumahnya kini memiliki struktur bangunan yang kokoh, atap yang tak lagi bocor, serta dilengkapi ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, dapur, kamar mandi, dan kamar tidur.
“Senang, karena rumahnya lebih bagus, nyaman dan sehat,” ujar Mbah Samiyem, saat ditemui Selasa (24/6/2025).
Ia menambahkan bahwa rumahnya kini tampak bersih dan kuat, sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya.
“Rumahnya sekarang kokoh dan bersih. Beda sama yang dulu. Kalau rumah yang dulu itu hoyak-hoyak (rawan roboh),” tutur dia.
Mbah Samiyem juga merasa lebih tenang, terutama saat musim hujan, karena tak lagi takut rumahnya ambruk.
“Kalau dulu takut kalau rumahnya roboh, sekarang tidak lagi karena rumahnya kokoh, dan tidak bocor lagi,” lanjutnya.

Mbah Wagiman menuturkan bahwa ia dan istrinya telah puluhan tahun tinggal di rumah yang reyot tersebut, hingga suatu hari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi datang berkunjung dan memberikan bantuan perbaikan rumah.
“Yang membantu Pak Gubernur. Terima kasih Pak Gubernur sekarang rumahnya sudah jadi. Nyaman dan sehat,” ucapnya dengan penuh syukur.
17 Ribu RTLH Akan Diperbaiki
Melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim), Pemprov Jawa Tengah terus menggencarkan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2025, ditargetkan 17.510 unit rumah akan direnovasi, terdiri dari 17.000 unit melalui skema Bankeupemdes, dan 510 unit untuk mengatasi backlog.
“Penanganan RTLH sampai saat ini masih terus berjalan. Untuk tahun 2025 ditargetkan 17 ribu lebih unit (rumah) untuk kita tangani,” ungkap Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan.
Selain menggunakan dana APBD, perbaikan rumah juga melibatkan sumber pendanaan lain seperti dana CSR perusahaan, Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota, lembaga zakat swasta, hingga organisasi masyarakat seperti NU dan Muhammadiyah.
“Kami terus berupaya untuk penanganan RTLH dan backlog, sesuai arahan Pak Gubernur,” tandasnya.


