INDORAYA – Sebanyak 60 orang merasa dirugikan oleh sepasang mahasiswa aktif dari dua kampus negeri di Kota Semarang. Dua mahasiswa asal Kabupaten Klaten diduga telah melakukan penipuan dengan membawa kabur uang arisan senilai Rp 2 Miliar.
Kedua mahasiswa berinisial ABN dan GKN ini merupakan sepasang kekasih yang diduga bekerja sama melakukan penipuan. Keduanya masing-masing kuliah di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang dan Jurusan Hukum Pidana Islam UIN Walisongo Semarang
Berdasarkan pengakuan salah satu korban, Manik Indah (22), mengaku bahwa pasangan mahasiswa itu merupakan owner sekaligus admin sebuah grup arisan. Terduga pelaku membuat resah para anggotanya lantaran menggelapkan uang arisan senilai Rp 2 Miliar.
“Total kerugian semuanya kurang lebih Rp 2 Miliar. Kalau saya salah satu membernya, kerugian saya Rp 14,5 juta,” tuturnya yang menjadi salah anggota arisan, saat dihubungi Indoraya melalui pesan WhatsApp, Senin (6/3/2023).
Ia mengatakan, kelompok arisan online yang dibuat oleh dua mahasiswa di kampus Semarang tersebut berjalan sudah satu tahun lebih. Dari 100 orang yang mengikuti arisan, sebanyak 60 orang diduga menjadi korban penipuan.
“Jumlah orang yang ikut grup arisan 100 lebih tapi yang kena penipuan kuramg lebih 60 orang,” ucap perempuan yang saat ini berprofesi sebagai asisten bidan di salah satu klinik kesehatan di Kabupaten Sukoharjo.
“Aku sudah ikut arisan itu sekitar 1 tahun dan berjalan dengan sangat baik tidak tidak ada kasus seperti ini sebelumnya,” imbuh Manik Indah.
Manik menuturkan, kejadian penipuan ini bermula pada tanggal 22 Februari 2023. Di hari itu, terduga pelaku yang merupakan admin seharusnya menyetorkan uang tunai kepada member pemenang arisan senilai Rp 40 juta.
“Iya kak, seharusnya itu uang untuk para member yang dapat hari tersebut. Katanya yang disetorkan itu Rp 40 juta. Kalau Rp 2 M itu total kerugian para member yang udah transfer ke mereka,” katanya.
Namun saat melakukan transaksi melalui ATM, admin arisan beralasan menemui kendala. Lalu ia meminta izin kepada anggota kelompok arisannya untuk membenahi masalah tersebut dalam kurun waktu 10 hari.
“Setelah itu admin arisan ini mengaku bahwa ada kendala masalah uang tertelan saat setor tunai di bank BRI dan meminta waktu 10 hari untuk membenahi arisan yang bermasalah,” tuturnya
Sejak saat itulah, pasangan mahasiswa yang membawa uang iuran dari kelompok arisan itu diduga telah membawa kabur uang senilai Rp 2 Miliar. Hingga kini, terduga pelaku tidak diketahui keberadaannya dan tidak bisa dihubungi.
“Tetapi sampa saat ini pelaku kabur dan tidak bisa dihubungi keberadaannya di mana, diketahui pelaku kabur bersama pasangannya,” ucap Manik Indah yang merasa menjadi korban penipuan.
Untuk saat ini, teduga pelaku yang merupakan dua mahasiswa aktif di dua kampus negeri di Kota Semarang tengah dicari oleh anggota grup arisan yang merasa ditipu. Pelaku juga sudah dilaporkan ke Polres Klaten.
“Saat ini sudah ada beberapa korban yang sudah memasukkan laporan ke Polres Klaten. Untuk membernya ada yang online ada yang offline, kalo saya sendiri online,” tutur Manik.


