INDORAYA – Produser Indonesia, Yulia Evina Bhara, kembali menorehkan prestasi di panggung internasional. Ia ditunjuk sebagai salah satu juri utama dalam Kompetisi Utama Busan International Film Festival (BIFF) ke-30 yang akan digelar pada 17 hingga 26 September 2025 di Busan, Korea Selatan.
Festival film terbesar di Asia ini pada tahun ini menghadirkan program kompetisi baru serta memperkenalkan penghargaan baru bernama Busan Award.
Penghargaan ini akan diberikan kepada film-film terbaik yang dinilai paling menonjol dalam aspek artistik dan kontribusinya terhadap perkembangan sinema Asia. Para pemenang akan diumumkan pada malam penutupan atau Awarding Night.
Sutradara kenamaan Korea Selatan, Na Hong-Jin, ditunjuk sebagai Presiden Juri. Ia akan memimpin penjurian terhadap 14 film yang masuk dalam kompetisi utama, yang mewakili karya-karya terbaik dari sinema Asia selama setahun terakhir.
Yulia Evina Bhara, yang dikenal melalui rumah produksi KawanKawan Media, telah memproduksi sejumlah film penting. Meliputi
Autobiography, 24 Jam Bersama Gaspar, Tiger Stripes, Stone Turtle, Renoir, Tale of the Land, dan The Fox King.
Dalam ajang BIFF 2025, ia akan menjadi bagian dari jajaran juri bersama sejumlah nama besar di dunia perfilman internasional. Antara lain Tony Leung Ka-fai, aktor legendaris dari Hong Kong dan Nandita Das, aktris dan sutradara berpengaruh dari India.
Ketiga nama juri lainnya adalah Marziyeh Meshkiny, sutradara perempuan penting dari gelombang baru sinema Iran, Kogonada, sutradara yang dikenal lewat Columbus (2017) dan After Yang (2021), serta Han Hyo-joo, aktris Korea Selatan yang kini menapaki karier global.
Dewan juri tersebut akan menilai film berdasarkan kualitas artistik, visi penyutradaraan, performa akting, serta kontribusi kreatif secara keseluruhan, dengan pandangan yang merefleksikan kondisi sinema saat ini dan potensinya di masa depan.
Direktur Festival BIFF, Jung Hanseok, mengatakan, pihaknya berusaha menunjuk anggota juri dengan pandangan yang tajam, perspektif yang berani, dan pengaruh internasional.
“Untuk memperluas cakupan deliberasi, Festival Film Internasional Busan telah memperluas panel dari lima menjadi tujuh anggota tahun ini. Saya sangat menantikan untuk melihat film Asia terbaik tahun ini mana yang akan dipilih oleh anggota juri,” kata dia.
Sementara itu, Yulia Evina Bhara menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan sebagai dewan juri utama. Menurutnya, ini adalah sebuah tanggung jawab yang akan dijalankan sebaik-baiknya.
“Terutama karena ini adalah representasi sinema Asia saat ini dan juga merupakan suara-suara yang akan mewarnai masa depan sinema Asia sebagai bagian dari sinema global,” ungkap dia.
Adapun Busan Award akan diberikan dalam lima kategori. Yaitu Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penghargaan Juri Khusus, Aktor Terbaik, dan Kontribusi Artistik. Pemenang masing-masing kategori akan menerima trofi serta hadiah uang tunai sebesar KRW 110 juta.
Dengan pengumuman jajaran juri, Busan International Film Festival ke-30 semakin siap menjadi perayaan sinema Asia yang bersejarah. Sejumlah film pilihan dari berbagai negara telah diseleksi dan menjadi tayangan yang sangat dinanti oleh publik, kritikus, dan pelaku industri perfilman global.


