INDORAYA – Untuk menahan terjangan air rob yang diprediksi akan terjadi pada 16 sampai 17 Juni 2022, tanggul geobox didirikan di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan bahwa tanggul sepanjang 370 meter itu pembangunannya sengaja dipercepat sebelum selesai waktunya.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya terjangan rob yang diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lebih besar dari sebelumnya.
“Prediksi dari BMKG 16 sampai 17 Juni, sengaja dilakukan percepatan selesai pada Rabu (15/6) pada pukul 02.30 WIB,” katanya saat diwawancarai via telepon, Kamis (16/06/22).
Adek menilai, modifikasi tanggul dengan pemasangan geobox itu dapat menahan terjangan gelombang dan pasang air laut di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.
“Komponen utamanya geotekstil dengan lebar 1,5 meter. Untuk tingginya 70 centimeter dipasang di atas timbunan tanah menjadi 1,9 meter,” lanjutnya.
Saat ini pembangunan tanggul geobox itu berada dalam tahap penyelesaian akhir menggunakan konstruksi beton bertulang di belakang PT Glory kawasan Lamicitra Nusantara.
“Di PT Glory tidak bisa dipasang geobox karena antara tanggul dan bangunan sangat sempit, space hanya 1,5 meter,” ungkap Adek.


