Ad imageAd image

Kumpul Bersama Kepala Daerah se-Jateng, Ganjar Dapat Laporan Jalan Rusak dan Tanggul Kritis

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 1k Views
6 Min Read
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo usai Rapat Koordinasi Penanganan Kerusakan Infrastruktur di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran Jateng pada Rabu (8/3/2023). (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Kerusakan Infrastruktur di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran Jateng pada Rabu (8/3/2023) siang. Rapat ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Hadir dalam rapat tersebut seluruh kepala daerah dari 35 kabupaten/kota se-Jateng beserta jajaran OPD serta pemangku tanggung jawab dari Kementerian PUPR. Saat berkumpul di momen ini, Ganjar mendapatkan banyak keluhan soal kerusakan infrastruktur, terutama jalan dan tanggul sungai yang kritis.

Sejumlah kepala daerah melaporkan kondisi infrastruktur di masing-masing daerah yang dipimpinnya. Salah satu di antaranya yaitu Bupati Kendal, Dico Mahtado Ganinduto, yang melaporkan kondisi sejumlah ruas jalan yang rusak parah.

Bahkan Dico mengaku sering mendapatkan aduan, keluhan, dan sindiran dari para warganya gara-gara kondisi jalan yang membahayakan keselamatan berkendara. Banyak warga Kendal yang menyindir jalan rusak dan berlubang dengan sebutan “Wisata Jeglongan Sewu.”

“Sebenarnya bukan permasalahaan sindirannya, tapi permasalahannya adalah kalau benar-benar terjadi korban jiwa dengan adanya jalan rusak ini saya tiap hari tidur juga susah,” ucapnya dalam Rakor Penanganan Kerusakan Infrastruktur di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (8/3/2023).

Ia memaparkan, terdapat tiga ruas jalan di Kabupaten Kendal yang rusak parah, bahkan disebut Dico dapat membahayakan masyarakat. Pertama yaitu ruas jalan di Jalur Pantura dari Kaliwungu hingga Weleri.

“Pak Gubernur saya izin melaporkan bahwa di Kabupaten Kendal ada tiga ruas yang jalannya sangat rusak sekali yang ternyata temen-temen sudah mengetahui juga,” katanya

“Yang kedua adalah ruas Weleri Sukorejo yang merupakan jalan provonsi. Ruas ketiga yaitu Boja – Cangkiran yang merupakan ruas jalan provinsi,” ungkap Dico.

Selain Kendal, sejumlah ruas jalan di Kota Semarang juga dilaporkan mengalami kerusakan. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Ia menyebut ada dua ruas jalan provinsi di Kota Semarang yang rusak.

“Jalan provinsi di jalan Brigjen Sugiharto dari BKT sampai Penggaron ini kan sudah berbatasan dengan Demak. Ada sekitar 7,1 kilometer kerusakan dan kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang,” katanya.

“Kemuduan jalan alternatif untuk arus mudik Jalan Cangkiran – Gunungpati ini juga jalan provinsi. Di mana panjang 12,2 kilometer dengan kerusakan kondisi jalannya juga berlubang,” lanjut Hevearita.

Selain soal infrastruktur jalan, Ganjar dalam Rapat Koordinasi tersebut juga mendapatkan laporan kritisnya infrastruktur sumber daya air berupa tanggul-tanggul sungai. Hal ini dipaparkan oleh Pj Bupati Brebes, Urip Sihabuddin.

Ia memaparkan, terdapat beberapa tanggul di sejumlah sungai di Kabupaten Brebes yang kondisinya kritis. Jika tidak segera ditangani, Urip menyebut ancaman dan risiko untuk masyarakat adalah banjir.

“Beberapa sungai yang merupakan kewenangan pusat rutin terjadi banjir itu di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan. Kami sudah koordinasi dengan balai dan dijanjikan akan ditangani,” ucap Urip.

“Berikutnya kami mohon Pak Gub tanggul sungai Cisanggaring kritis tingginya 2,5 meter lebih di sebelahnya pemukiman. Kami khawatir karena kritis nanti ada masalah ke belakangnya,” lanjut Urip.

Selanjutnya yaitu tanggul di Sungai Cigunung dan Pemali yang merupakan kewenangan provinsi. Urip berharap agar tanggul di sungai tersebut diperkuat supaya tidak menimbulkan bencana banjir yang merugikan masyarakat.

“Sungai dengan kewenangan provinsi ada Sungai Cigunung maupun Pemali, terkait tanggul sungai Pemali di Wanasari lebar tanggulnya awalnya 4 meter tinggal 1 meter. Sudah kami laporkan ke Dinas Pusdataru Jateng,” ungkap Urip.

Suasana Rapat Koordinasi Penanganan Kerusakan Infrastruktur di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran Jateng pada Rabu (8/3/2023). (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

Ganjar Terima Banyak Aduan 

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku bahwa dalam beberapa hari belakangan ini, aduan dari masyarakat meningkat. Bahkan tone-nya cenderung ingin cepat tuntas. Sehingga menurutnya penting bagi semua sektor menginformasikan kepada publik.

“Ini saya kumpulkan kawan-kawan dari Pemda untuk semua ada yang bisa merespon ini dengan masyarakat secara langsung,” kata Ganjar.

Ganjar membeberkan aduan yang diterimanya tak terbatas. Setidaknya sejak 1 Januari – 5 maret 2023, sebanyak 2.801 aduan kerusakan jalan diterimanya lewat LaporGub. Rinciannya 1.358 jalan kabupaten kota,  895 jalan desa/kelurahan,  dan 548 jalan provinsi.

“Penting untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak semua bisa selesai langsung, nah ini kami kerjakan. Kami kerjakan dan progres pengerjaan itu rakyat harus tahu, publik harus tahu. Makanya saya minta untuk dilaporkan kepada masyarakat,” ujarnya.

Ganjar senang karena dalam rapat disampaikan banyak problem dan kendala soal penanganan infrastruktur. Namun demikian yang berkaitan dengan anggaran, Ganjar mendorong agar Pemda bisa mengoptimalkan anggaran darurat yang ada.

“Saya juga berkomunikasi dengan Menteri PUPR dan kemarin ngobrol . Kami sedang menyiapkan membereskan apa juknis-nya inpres untuk infrastruktur ini. Sehingga harapan kita ini bisa kita kejar, tapi rasa-rasanya ya selama bulan Maret ini mungkin tidak terlalu banyak anggaran baru yang bisa sedot, maka anggaran darurat lah yang bisa kita gunakan untuk membereskan persoalan ini,” paparnya.

Share this Article
Leave a comment